JAKARTA. PT Angkasa Pura tengah melakukan studi kelaikan (feasibility study) rencana pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta kedua. Direktur Utama AP II M Awaluddin mengatakan, bandara kedua dibutuhkan karena lalu lintas penerbangan di Bandara Soetta akan tetap padat, meskipun telah dibangun landasan pacu (runway) ketiga. Dia memperkirakan kepadatan itu akan terjadi pada 2025 apabila tidak dibangun bandara alternatif di sekitar Soetta. "Sekarang sudah 2017, tinggal tujuh atau delapan tahun saja dari sekarang, kalau Soetta terhambat, saya kira sulit kalau tidak memberikan alternatif ke Soetta," katanya. Adanya Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, menurut dia, dinilai terlalu jauh untuk penumpang dari wilayah Barat karena diperuntukan menampung penumpang di wilayah Timur Jawa Barat, yaitu Pantai Utara Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Brebes dan Tegal.
AP II kaji pembangunan bandara Soetta II
JAKARTA. PT Angkasa Pura tengah melakukan studi kelaikan (feasibility study) rencana pembangunan Bandara Internasional Soekarno-Hatta kedua. Direktur Utama AP II M Awaluddin mengatakan, bandara kedua dibutuhkan karena lalu lintas penerbangan di Bandara Soetta akan tetap padat, meskipun telah dibangun landasan pacu (runway) ketiga. Dia memperkirakan kepadatan itu akan terjadi pada 2025 apabila tidak dibangun bandara alternatif di sekitar Soetta. "Sekarang sudah 2017, tinggal tujuh atau delapan tahun saja dari sekarang, kalau Soetta terhambat, saya kira sulit kalau tidak memberikan alternatif ke Soetta," katanya. Adanya Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, menurut dia, dinilai terlalu jauh untuk penumpang dari wilayah Barat karena diperuntukan menampung penumpang di wilayah Timur Jawa Barat, yaitu Pantai Utara Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Brebes dan Tegal.