JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II optimis perolehan laba tahun ini bisa mencapai Rp 1,06 triliun. Angka ini naik sebesar 2,9% dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,035 triliun.Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengakui ada tren positif perolehan laba bersih dalam lima tahun terakhir. "Dari tahun 2006 yang hanya Rp 422,47 miliar terus bertambah hingga sekarang menembus Rp 1 triliun," ujar Tri dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (13/10).Di samping itu, Tri mengungkapkan, pendapatan usahanya pun cenderung meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 14%. Namun, dia mengakui bahwa total biaya usaha juga meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 10%"Tapi itu kan tetap lebih besar pertumbuhan pendapatan usaha. Artinya, kita berhasil mengendalikan pertumbuhan biaya agar lebih kecil dari pendapatan usaha," tandasnya.Ia berharap beban usaha yang pada 2011 ini diperkirakan mencapai Rp 2,06 triliun ini bisa terus ditekan dengan upaya penghematan. Selama ini, Tri mengatakan, beban usaha didorong oleh pertumbuhan belanja pegawai, beban pemeliharaan, penyusutan akibat peningkatan investasi demi kenyamanan layanan, serta biaya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk genset di sejumlah cabang bandara yang dioperasikan AP II.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AP II optimis peroleh laba sebesar Rp 1,06 triliun tahun ini
JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II optimis perolehan laba tahun ini bisa mencapai Rp 1,06 triliun. Angka ini naik sebesar 2,9% dibandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang hanya sebesar Rp 1,035 triliun.Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengakui ada tren positif perolehan laba bersih dalam lima tahun terakhir. "Dari tahun 2006 yang hanya Rp 422,47 miliar terus bertambah hingga sekarang menembus Rp 1 triliun," ujar Tri dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (13/10).Di samping itu, Tri mengungkapkan, pendapatan usahanya pun cenderung meningkat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhannya mencapai 14%. Namun, dia mengakui bahwa total biaya usaha juga meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 10%"Tapi itu kan tetap lebih besar pertumbuhan pendapatan usaha. Artinya, kita berhasil mengendalikan pertumbuhan biaya agar lebih kecil dari pendapatan usaha," tandasnya.Ia berharap beban usaha yang pada 2011 ini diperkirakan mencapai Rp 2,06 triliun ini bisa terus ditekan dengan upaya penghematan. Selama ini, Tri mengatakan, beban usaha didorong oleh pertumbuhan belanja pegawai, beban pemeliharaan, penyusutan akibat peningkatan investasi demi kenyamanan layanan, serta biaya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk genset di sejumlah cabang bandara yang dioperasikan AP II.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
