AP II: Proyek Bandara Soekarno-Hatta sesuai jadwal



JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) II mengemukakan pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada di jalur yang tepat dan sesuai jadwal dalam rencana induk, misalnya pembangunan Terminal 3 Ultimate yang telah mencapai 78% per kuartal I tahun 2015.

"Tuntasnya tender peningkatan kapasitas dan jaringan listrik ini membuat pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta berada di jalur yang tepat," kata Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Sebagaimana diketahui, kemajuan pengembangan lainnya pada awal tahun 2015 antara lain penetapan Nindya-Aria, Joint Operation, sebagai pemenang tender pekerjaan peningkatan kapasitas dan jaringan listrik bandara.


Melalui pekerjaan itu, ujar dia, maka kapasitas listrik akan meningkat dari total 35 MVA menjadi masing-masing terminal 60 MVA sehingga dapat mendukung operasional bandara.

"Khususnya Terminal 3 Ultimate yang diproyeksikan dapat lebih baik dari bandara di Kuala Lumpur dan Thailand. Kami bersyukur proses tender telah dapat diselesaikan dengan baik," katanya.

Ia memaparkan, Terminal 3 Ultimate dapat menampung sebanyak 25 juta penumpang per tahun dan dilengkapi dengan fasilitas terkini. Diharapkan terminal seluas lebih dari 370.000 meter persegi tersebut dapat dioperasikan mulai tahun 2016 mendatang.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura II menginginkan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menjadi bandara terbaik kedua se-ASEAN setelah Bandara Changi Singapura.

"Dua tahun lagi Insya Allah Bandara Soekarno-Hatta akan melampaui Kualanamu International Airport dan Suvarnabhumi Thailand," kata Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi usai diskusi yang bertajuk "Saatnya Konsumen Bicara untuk Bandara yang Lebih Baik," di Jakarta, Jumat (26/6).

Budi mengatakan untuk mencapai target tersebut, pihaknya saat ini melakukan perbaikan-perbaikan di bandara, baik fasilitas maupun pelayanan.

Perbaikan-perbaikan tersebut, meliputi pembangunan Terminal III Ultimate, revitalisasi Terminal I dan II dan lainnya.

"Kami ingin menjadi 'public company' dan jadi pelayanan masyarakat yang baik, berarti kami tidak berpangku tangan untuk cari uang karena selain ada target komersial, ada target pelayanan yang harus disempurnakan," katanya.

Selain itu, ia juga berkeinginan untuk menciptakan bandara sebagai smile airport atau bandara yang memberikan senyuman dan keramahtamahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa