AP51: Negosiasi dengan AS dibutuhkan untuk memastikan GSP perikanan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menanggapi kajian Generalized System Preference (GSP) yang saat ini tengah diperiksa ulang oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyatakan negosiasi menjadi kunci untuk memastikan kelanjutan fasilitas perdagangan tersebut, pasalnya bila bea diterapkan bakal merugikan kedua pihak.

"Memberatkan kedua belah pihak, karena bisa saja harga jual industri naik atau harga beli mereka turun untuk mengcover bea masuk," kata Ketua AP5I Budhi Wibowo kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Menurutnya secara umum total ekspor produk ikan Indonesia sekitar US$ 4 miliar dengan porsi sebanyak 36 % ditujukan ke AS. Kemudian mayoritas porsi udang untuk ekspor atau mencapai 60% menjadi komoditi utama perikanan yang dikirim ke negara tersebut.


Karena itu, bila keluar dari daftar GSP dapat menyebabkan daya saing Indonesia di sektor perikanan dunia jadi turun.

Atas kondisi tersebut, Budhi melihat negosiasi dengan pihak kementerian perdagangan AS menjadi langkah yang harus terus dikawal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto