Apa Arti All Eyes on Rafah yang Ramai di Media Sosial?



KONTAN.CO.ID - All eyes on Rafah adalah salah satu kata yang ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini lantaran serangan Israel di Perbatasan Rafah sejak Senin (6/5) malam menyebabkan 27 orang tewas, termasuk enam wanita dan sembilan anak-anak. 

Beberapa video dari Rafah menunjukkan aktivitas serangan militer Israel yang intens di area tersebut, terutama di bagian Timur Rafah dan sekitar perlintasan menuju Mesir. 

Rafah adalah wilayah paling Selatan di Gaza yang berbatasan dengan semenanjung Sinai di Mesir. Rafah merupakan tempat berlindung bagi jutaan pengungsi dari wilayah lain di Gaza untuk menghindari serangan Israel.


Lalu, apa arti All Eyes on Rafah

Baca Juga: Kabar Gaza Terkini (8/5): Stok Bahan Bakar Menipis, Serangan di Rafah Masih Berlanjut

Di mana letak Rafah? 

Rafah adalah salah satu kota di Jalur Gaza bagian Selatan dan berjarak sekitar 30 kilometer di sebelah Barat Daya Kota Gaza. Kota Rafah berbatasan langsung dengan Mesir. 

Dikutip dari Kompas.com (15/2/2024), Rafah adalah kota kuno yang dikenal sebagai gerbang Utara Sinai, menghubungkan Mesir dengan Levant yang kini mencakup Palestina, Israel, Lebanon, Suriah, dan Yordania. 

Rafah adalah penyebutan dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Ibrani kota itu disebut "Rafiah", dalam bahasa Asyur menjadi "Rapihu", dan dalam bahasa Yunani sebutannya adalah "Raphia".

Luas Rafah adalah sekitar 60 kilometer persegi dengan populasi mencapai 191.000 jiwa pada 2021. Namun, kini populasi Kota Rafah diperkirakan terdiri dari 1,5 juta orang Palestina.  

Baca Juga: Israel Tolak Syarat Gencatan Senjata Hamas

Apa arti All Eyes on Rafah? 

All Eyes on Rafah adalah seruan bagi masyarakat dunia untuk memperhatikan apa yang terjadi di Rafah dan tidak bisa mengabaikan hal yang terjadi di Rafah.

Dirangkum dari laman PantherNOW, seruan All Eyes on Rafah muncul saat Israel menyerang Rafah pada Februari 2024 lalu. 

Kemudian, para pendukung Palestina mulai menyerukan seruan All Eyes on Rafah setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pasukannya akan maju ke Rafah, sebuah kota di mana sekitar 1,4 juta warga Palestina mencari perlindungan, dan berduka atas kehidupan anak-anak Palestina yang telah meninggal hingga saat ini.

Baca Juga: Pasukan Israel Rebut Perbatasan Rafah, Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Terhenti

Selain itu, All Eyes on Rafah juga menggambarkan ketegangan di kota tersebut yang nasibnya mungkin ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan perundingan yang dimediasi oleh Mesir, AS, dan Qatar mengenai kemungkinan kesepakatan gencatan senjata, termasuk pembebasan sisa sandera Israel oleh Hamas. 

Bersamaan dengan pembebasan tahanan Palestina yang dipenjara oleh Israel. 

Demikian penjelasan mengenai All Eyes on Rafah yang ramai di media sosial.