KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami apa itu Silent Treatment yang Salah satu fenomena yang kini sedang gencar dibicarakan di seluruh platform sosial media adalah silent treatment. Silent treatment sendiri merupakan suatu tindakan yang dilakukan seseorang dengan cara mengabaikan orang yang sedang berbicara dengannya. Cara yang dilakukan biasanya adalah dengan mendiamkan orang tersebut hingga mengabaikan keberadaannya sehingga komunikasi tidak bisa terjadi.
Sejarah munculnya Silent Treatment
Istilah silent treatment sendiri pertama kali digunakan pada abad ke 19 dalam penjara yang cukup modern. Istiilah ini merujuk pada hukuman yang berlaku di penjara bagi para napinya. Dimana para napi dilarang untuk berbicara, memanggil nama, dan bahkan wajah mereka akan ditutupi penutup wajah sehingga tidak dapat melihat satu dengan lainnya.Penerapan Masa Kini
Contoh Silent Treatment sebagai kekerasan
Silent treatment dapat dianggap sebagai bentuk kekerasan emosional dalam konteks tertentu, terutama jika dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan, memanipulasi, atau menghukum seseorang secara psikologis. Berikut penjelasannya:- Bentuk Manipulasi Emosional: Silent treatment dapat digunakan sebagai cara untuk menghukum orang lain tanpa komunikasi yang jelas, sehingga membuat korban merasa bingung, bersalah, atau tidak berharga.
- Efek Psikologis Negatif: Orang yang menjadi korban silent treatment dapat merasa diabaikan, ditolak, atau bahkan kehilangan kepercayaan diri. Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan stres emosional, kecemasan, atau depresi.
- Pemutusan Komunikasi: Dengan sengaja menghentikan komunikasi tanpa alasan yang jelas, silent treatment menghancurkan hubungan sehat yang seharusnya didasarkan pada dialog terbuka.
Ketika Silent Treatment Tidak Dianggap Kekerasan
Namun, tidak semua bentuk silent treatment adalah kekerasan. Ada situasi di mana seseorang memilih diam untuk beberapa kondisi. Tindakan ini dapat bertujuan untuk menghindari konflik atau menyelamatkan diri dari situasi yang tidak aman. Seseorang memberikan waktu untuk menenangkan diri sebelum membicarakan masalah secara rasional. Hal tersebut digunakan untuk menunjukkan power dan kontrol terhadap orang lain yang termasuk sebagai tindakan kekerasan emosi atau emotional abuse.Cara menghadapi Silent Treatment
Untuk menghadapi suituasi tersebut, laman Health Line menyarankan untuk menggunakan cara yang lebih hati hati dan perlahan.- Ungkap keinginan untuk memperbaiki keadaan secara halus dan perlahan perlu untuk digunakan.
- Anda dapat mulai untuk meminta maaf juga disarankan ketika alasan seseorang melakukan hal tersebut adalah karena sebuah kesalahan yang telah dibuat.
- Kontrol emosi dan tidak menggunakan perasaan secara personal maupun rasa marah. Ancaman pun juga tidak disarankan untuk dilakukan saat berada pada situasi ini.
- Anda dapat menawarkan beberapa solusi yang memudahkan kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan selain dengan menggunakan silent treatment.