KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak istilah
vintage dalam dunia fashion yang kini sedang tren. Kata ini kerap muncul dalam berbagai media sosial dan menjadi opsi memilih pakaian. Dunia fashion terus berkembang dan memiliki cabang yang cukup beragam seperti fashion modern, casual, retro, hingga
vintage. Tentu, Anda perlu mengetahui beberapa informasi terkait salah satu cabang fashion yakni
vintage yang memiliki sejarah unik.
Penasaran seperti apa jenis fashion ini masih berkembang dan dipilih oleh anak muda saat ini? Yuk simak informasi arti, sejarah, hingga perkembangan
vintage dalam dunia fashion.
Baca Juga: Prediksi Tren Warna 2024 di Industri Fashion dan Bagaimana Proses Meramalnya Arti kata vintage
Istilah "vintage" berasal dari kata Perancis "vintage," yang artinya "masa lalu." Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1920-an untuk merujuk kepada barang-barang kuno yang dianggap sebagai peninggalan zaman sebelumnya. Melansir dari
Lavintage, pada tahun 1940-an, "vintage" menjadi semakin populer ketika orang-orang mulai mengoleksi dan mengidamkan karya-karya bersejarah ini. Pakaian yang berkembang dalam cabang fashion
vintage, seperti korset dan topi, yang kita kenal dan nikmati hari ini, baru benar-benar muncul pada tahun 1960-an. Merek seperti Woodstock dan The Kennedy's menginterpretasikan bahwa gaya hidup hippie sedang umum pada saat itu dan diarahkan sebagai sikap anti-konsumeris. Kala itu banyak orang memilih untuk mengekspresikan ini dengan mengenakan beberapa item pakaian berkualitas tinggi daripada mengisi lemari dengan
fast fashion. Gaya ini dipandang sebagai simbol pemberontakan terhadap norma dan kepatuhan masyarakat, menyebabkan pertumbuhan signifikan dalam industri ini.
Baca Juga: Luncurkan JMFW 2024, Mendag: Indonesia Tampilkan Produk Modest Fashion Unggulan Sejarah Vintage dalam Fashion
Sejarah
vintage, seperti kebanyakan bentuk ekspresi dan kreativitas, terkait erat dengan perubahan sosial dan budaya di masa lalu. Ini bukan hanya tentang tampil menarik; ini tentang menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Untuk dianggap sebagai barang antik yang sah, suatu benda harus berusia minimal 20 tahun. Jadi, apa pun dari tahun 20an hingga 2000an dianggap sebagai pakaian
vintage, sementara pakaian yang berusia lebih dari 100 tahun dianggap antik. Usia suatu pakaian bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan pakaian tersebut diklasifikasikan sebagai
vintage. Pakaian tersebut juga harus mencerminkan gaya dan tren zaman yang diwakilinya. Perkembangan Vintage Berdasarkan Era Meskipun definisi istilah "vintage" memiliki perubahan, setiap dekade akan membawa barang-barang antik baru, yang akhirnya menjadi antik ketika waktu berlalu.
- Tahun 1920-an: Kalung manik-manik panjang dan gaun flapper.
- Tahun 1930-an: Lengan kembung, jaket bolero, fedora, slingback, dan sepatu peep-toe.
- Tahun 1940-an: Rok kotak-kotak wol, bros, dan sepatu platform.
- Tahun 1950-an: Rok penuh, gaun berpinggang kemeja, dan untaian mutiara.
- Tahun 1960-an: Atasan mengalir, jeans model lonceng, dan gaya hippie atau bohemian.
- Tahun 1970-an: Sepatu bot dan platform setinggi paha bergaya boho.
- Tahun 1980-an: Sweater dan blazer dengan bahu yang menonjol, rantai emas, dan stiletto.
- Tahun 1990-an: Kemeja flanel, motif kotak-kotak, sweter besar, dan kalung choker.
Gaya Fashion Vintage di Era Masa kini
Saat seseorang mengenakan pakaian
vintage tetap dapat dilakukan meski dengan sumber daya yang terbatas. Gaya busana
vintage modern berkembang pesat dalam industri pakaian, memadukan pakaian dan bahan masa lalu dengan pakaian modern atau sebaliknya. Dalam gaya
vintage modern, tampilannya sering menampilkan motif berani, kemeja vintage tahun 90-an, dan bawahan berpinggang tinggi. Ini tentang menggabungkan yang lama dengan yang baru dan memberikan kehidupan ke dalam mode masa lalu. Berikut beberapa contoh tren pakaian
vintage masa kini: 1. Motif dan Pakaian
Vintage Desain-desain dengan motif dan potongan yang mengingatkan pada era-eka seperti tahun 60-an, 70-an, atau 80-an sangat populer. Misalnya, dress bunga-bunga dengan potongan A-line atau celana flare yang kembali menjadi tren. 2. Pakaian Oversize Pakaian dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran tubuh sebenarnya telah menjadi tren. Jaket denim
oversize, sweater besar, dan kemeja pria yang diubah menjadi dress adalah contoh pakaian
vintage yang sering terlihat.
3. Pakaian Denim Vintage Denim tetap menjadi bahan favorit, dan pakaian denim vintage, seperti jaket denim, celana pendek, atau
overall, terus menjadi trendi. Pakaian denim sering dihiasi dengan detail penuh gaya seperti patch atau tusukan khas vintage. Banyak fashionista terkenal menemukan keseimbangan sempurna antara memadukan pakaian modern dan
vintage. Itulah beberapa informasi terkait istilah
vintage dalam dunia fashion yang kini sedang tren dan perkembangan sejarahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News