JAKARTA. Stimulus The Fed melalui Quantitative easing (QE) tahap ke-3 berpotensi mendorong kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk jangka pendek. Hal ini disampaikan analis dari Henan Putihrai, Felix Sindhunata di Jakarta, Kamis (27/9). Felix mengungkapkan, secara historis, dari pengalaman QE1 dan QE2 yang terjadi pada 2008-2010 dan 2010-2011 lalu, berhasil memicu reli di pasar modal selama 9-12 bulan. Kenaikan IHSG pada waktu itu bahkan sempat mencapai lebih dari 50% dalam setahun. "Kalau yang sekarang (QE-3) belum tahu akan berapa lama relinya, dan bisa berapa besar," ujar Felix. Menurutnya, reli bisa terjadi karena dana QE-3 mengalir ke emerging market yang memiliki potensi perekonomian bagus, termasuk Indonesia.
Apa dampak stimulus The Fed terhadap IHSG?
JAKARTA. Stimulus The Fed melalui Quantitative easing (QE) tahap ke-3 berpotensi mendorong kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk jangka pendek. Hal ini disampaikan analis dari Henan Putihrai, Felix Sindhunata di Jakarta, Kamis (27/9). Felix mengungkapkan, secara historis, dari pengalaman QE1 dan QE2 yang terjadi pada 2008-2010 dan 2010-2011 lalu, berhasil memicu reli di pasar modal selama 9-12 bulan. Kenaikan IHSG pada waktu itu bahkan sempat mencapai lebih dari 50% dalam setahun. "Kalau yang sekarang (QE-3) belum tahu akan berapa lama relinya, dan bisa berapa besar," ujar Felix. Menurutnya, reli bisa terjadi karena dana QE-3 mengalir ke emerging market yang memiliki potensi perekonomian bagus, termasuk Indonesia.