Apa Hukumnya Sikat Gigi Saat Puasa? Ini Penjelasannya



Sikat Gigi Saat Puasa - Sikat gigi sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, apa hukumnya sikat gigi saat puasa?

Terkadang, puasa bisa menyebabkan bau mulut. Bau mulut yang muncul selama kita berpuasa, biasanya dipicu oleh beberapa hal. 

Salah satunya adalah makanan yang kita konsumsi saat santap sahur yang cenderung berbau menyengat. Hal ini menyebabkan bakteri berkembang biak dengan cepat. 


Untuk menghilangkan bau mulut, salah satunya dengan sikat gigi. Namun, apakah boleh sikat gigi saat puasa di siang hari? 

Baca Juga: Ini lo Cara Membersihkan Kamar Mandi supaya Tak Bau & Kotor

Apa hukumnya sikat gigi saat puasa?

Dirangkum dari laman Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Bali disebutkan bahwa ada dua pendapat mengenai hukum sikat gigi saat puasa.

Pendapat pertama mengenai sikat gigi saat puasa hukumnya sunnah dalam kondisi apapun, termasuk pada saat puasa. 

Dalilnya, Amir bin Rabi'ahh pernah melihat  Rasulullah gosok gigi atau bersiwak, sementara beliau dalam keadaan puasa (HR: Tirmidzi). Pendapat pertama mengenai hukum sikat gigi saat puasa ini didukung oleh banyak ulama.

Sementara pendapat kedua mengenai siwak atau sikat gigi saat puasa hukumnya makruh. Dasarnya, Rasulullah SAW bersabda, "Bau mulut orang yang puasa itu lebih wangi di sisi Allah SWT dibanding aroma parfum kasturi" (HR: Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Berikut Tips Mengelola Sampah Yang Menguntungkan

Menurut pendapat kedua ini, meskipun orang puasa itu mulutnya bau, di hadapan Allah, bau mulutnya itu lebih baik dan harum dibanding minyak kasturi atau parfum lainnya. 

Sehingga, mempertahankan bau mulut itu lebih baik ketimbang menghilangkannya dengan cara bersiwak ataupun sikat gigi. 

Ini sama dengan orang meninggal dalam kondisi syahid, jenazahnya tidak wajib dimandikan, karena darah yang mengalir di tubuh mereka sebagai saksi di hadapan Allah.

Sementara itu, dikutip dari laman NU Online, sikat gigi saat puasa diatur waktunya. Sikat gigi dan mulut di siang hari perlu dihindari karena menyalahi keutamaan. 

Utamanya adalah mendiamkan mulut dan aromanya yang kurang sedap apa adanya. Aroma ini yang lebih disukai Allah di hari kiamat kelak.

Baca Juga: Berikut Tips Mengelola Sampah Yang Menguntungkan

Hal ini disampaikan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain sebagai berikut:

ومكروهات الصوم ثلاثة عشر: أن يستاك بعد الزوال 

Artinya, “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).

Ulama yang menghukumi siwak dan sikat gigi tetap dibolehkan pada saat puasa, memiliki pemahaman yang berbeda dengan pandangan kedua terkait hadis yang diriwayatkan Bukhari-Muslim di atas. 

Baca Juga: Duh! 5 Makanan Ini Bisa Menyebabkan Bau Mulut

Menurut ulama yan mendukung pendapatan pertama, bau mulut orang yang puasa itu harum ketika di akhirat kelak, bukan di dunia. Karenanya, kita tetap dibolehkan siwak dan sikat gigi di siang hari bulan Ramadan.

Kesimpulannya, ulama beda pendapat terkait hukum sikat gigi saat puasa. Perbedaan hukum sikat gigi saat puasa karena perbedaan dalam memahami hadis.

Tapi yang perlu diketahui dari kedua pendapat ini, tidak ada yang sampai mengharamkan, hanya memakruhkan saja.

Demikian penjelasan apa hukumnya sikat gigi saat puasa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News