Apa Itu ADHD dan Apakah Bisa Disembuhkan? Simak Gejala dan Penyebab ADHD



KONTAN.CO.ID - ADHD adalah singkatan dari Attention-Deficit/Hyperactive Disorder. ADHD adalah gangguan yang menyebabkan individu sulit memusatkan perhatian, kontrol diri, kurang konsentrasi, impulsif, dan hiperaktif. 

Hal ini membuat penderita ADHD sulit menyeimbangkan sebagian besar aktivitas hidup mereka atau bahkan berdampak pada prestasi mereka di sekolah. 

ADHD adalah suatu gangguan neurobiologi, dan bukan penyakit yang mempunyai penyebab spesifik. ADHD adalah suatu gangguan kronis atau menahun yang dapat dimulai pada masa bayi dan dapat berlanjut sampai dewasa. 


Lantas apa saja penyebab ADHD, gejala ADHD, dan cara menangani ADHD? 

Baca Juga: Sederet Manfaat Bermain di Alam untuk Anak-anak, Positif Banget!

Penyebab ADHD

Dirangkum dari laman Gleneagles Singapore, berikut adalah sejumlah penyebab ADHD: 

  • Infeksi otak, trauma kepala dan keracunan timbal.
  • Penggunaan obat, tekanan darah tinggi dan infeksi selama kehamilan.
  • Penyakit turunan.
  • Neurologis (otak) yang tidak seimbang mempengaruhi area yang mengendalikan pemfokusan, perencanaan dan pengorganisasian.
Baca Juga: Apa Itu Procrastination? Kenali Penyebabnya Berikut Ini Yuk!

Gejala ADHD

Pada penderita ADHD paling sedikit mengalami enam atau lebih dari gejala-gejala berikut ini dan berlangsung selama paling sedikit 6 bulan sampai suatu tingkatan yang maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan. 

Nah, dirangkum dari laman Etheses.uin-malang.ac.id, gejala ADHD adalah sebagai berikut:

  • Seringkali gagal memerhatikan detail atau membuat kesalahan yang sembrono dalam pekerjaan sekolah dan kegiatan-kegiatan lainnya. 
  • Seringkali mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain.
  • Seringkali tidak mendengarkan jika diajak bicara secara langsung. 
  • Seringkali sulit memahami instruksi dan gagal dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah maupun di tempat kerja.
  • Seringkali mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas dan kegiatan. 
  • Sulit mengorganisasi tugas.
  • Sering kehilangan barang atau benda penting untuk tugas-tugas dan kegiatan, misalnya kehilangan permainan, tugas sekolah, pensil, buku, dan alat tulis lainnya. 
  • Seringkali menghindar atau tidak menyukai tugas yang membutuhkan fokus berkepanjangan. 
  • Seringkali bingung atau terganggu oleh rangsangan dari luar. 
  • Sering lekas lupa dalam menyelesaikan kegiatan sehari-hari. 
Baca Juga: Anak Memiliki ADHD? Ini 6 Tips Mengasuhnya dengan Tepat

Apakah ADHD bisa disembuhkan? 

Apakah ADHD bisa disembuhkan menjadi pertanyaan umum bagi orang tua yang memiliki anak ADHD. 

Dirangkum dari laman Yayasan Suryakanti, ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Sebab, ADHD bukan suatu penyakit, melainkan gangguan. 

Namun, pengobatan yang diberikan dapat mengurangi gejala ADHD dan mendukung anak untuk menjalani aktivitas normal. 

Baca Juga: 4 Bahaya Konten Pornografi bagi Anak dan Upaya yang Bisa Orang Tua Lakukan

Dikutip dari Kompas.com (7/6/2022), penanganan ADHD yang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi adalah kombinasi pengobatan dan terapi perilaku. 

Merawat pasien ADHD tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan harus melibatkan semua orang di sekitar pasien tersebut, seperti keluarga, guru, dan teman-teman. 

Selain itu, menjaga kesehatan fisik dan mental juga terbukti bisa membantu mengurangi gejala ADHD. Demikian informasi mengenai ADHD, penyebab ADHD, gejala ADHD, serta apakah ADHD bisa disembuhkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News