Penyakit Anosmia - Anosmia adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi ini juga bisa menyebabkan penderitanya kurang bisa menikmati makanan seperti biasanya sehingga nafsu makan menurun. Anosmia juga menjadi salah satu gejala khas Covid-19. Gejala anosmia pada Covid-19 juga sering diikuti dengan ageusia, yaitu hilangnya fungsi indra pengecap. Kondisi ini membuat orang yang mengalaminya tidak bisa mengecap rasa makanan atau minuman yang ia konsumsi.
Apa itu anosmia?
Anosmia adalah hilangnya indra penciuman sebagian atau seluruhnya. Dilansir dari Healthline, kehilangan indra penciuman tersebut mungkin bersifat sementara atau permanen. Penyebab anosmia sementara adalah iritasi lapisan hidung, seperti alergi atau pilek. Sementara, hilangnya penciuman secara permanen dapat disebabkan oleh kondisi serius yang memengaruhi otak atau saraf, seperti tumor otak atau trauma kepala. Usia yang semakin tua juga terkadang menyebabkan anosmia. Anosmia biasanya tidak serius, tetapi dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Orang dengan anosmia mungkin tidak dapat sepenuhnya mencicipi makanan dan mungkin kehilangan minat untuk makan. Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan atau malnutrisi. Anosmia juga dapat menyebabkan depresi karena dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mencium atau merasakan makanan yang nikmat. Baca Juga: Inilah Gejala Terbaru Omicron XBB, Covid-19 Di Indonesia 16/11/2022 Makin TinggiGejala anosmia
Gejala anosmia bisa dideteksi saat kita kehilangan aroma sesuatu. Untuk mengetahui seseorang mengalami anosmia atau tidak, maka cium aroma yang sering kita bau atau cium setiap hari. Misalnya, parfum, aroma masakan, kopi, teh, dan lain-lain. Jika ada penurunan atau hilangnya aroma tersebut kemungkinan anosmia.Penyebab anosmia
Anosmia sering kali disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di hidung yang mencegah bau sampai ke bagian atas hidung. Namun, anosmia terkadang disebabkan oleh masalah pada sistem yang mengirimkan sinyal dari hidung ke otak. Berikut beberapa penyebab utama anosmia: Baca Juga: Semakin Menyebar di Indonesia, Ini Gejala Ringan hingga Berat Varian XBB 1. Iritasi pada selaput lendir yang melapisi hidung Iritasi biasanya dipicu oleh infeksi sinus, flu biasa, merokok, influenza, dan alergi. Namun, pilek adalah penyebab paling umum dari hilangnya penciuman sebagian dan sementara. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya. 2. Penyumbatan saluran hidung Kehilangan penciuman dapat terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik menghalangi aliran udara ke hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh tumor, polip hidung, kelainan bentuk tulang di dalam hidung atau septum hidung. 3. Kerusakan otak atau saraf Di dalam hidung terdapat reseptor yang mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Anosmia dapat terjadi jika salah satu bagian dari jalur ini rusak. Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan ini, di antaranya adalah: Baca Juga: Ini Gejala Berat yang Muncul Saat terinfeksi Covid-19 Sub varian XBB dan XBC- Usia tua
- Penyakit Alzheimer
- Tumor otak
- Penyakit Huntington
- Masalah hormonal
- Tiroid yang kurang aktif
- Obat-obatan termasuk beberapa antibiotik dan obat tekanan darah tinggi
- Sklerosis ganda
- Penyakit Parkinson
- Skizofrenia
- Epilepsi
- Diabetes.