KONTAN.CO.ID - Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Celebral palsy disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, dan paling sering terjadi sebelum lahir pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, gejala celebral palsy pada anak biasanya gangguan fungsi motorik seperti kesulitan berjalan, merangkak, berbicara, dan melakukan gerakan halus.
Gejala celebral palsy
Gejala cerebral palsy bisa ringan hingga berat. Jenis gejala yang muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen. Dirangkum dari laman Universitas Airlangga, berikut gejala celebral palsy pada anak secara rinci: 1. Gejala celebral palsy terkait gerak tubuh antara lain:- Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan
- Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda
- Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar
- Otot yang kaku atau malah sangat lunglai
- Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi)
- Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya
- Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
- Gangguan berbicara (disartria)
- Kesulitan dalam menelan (disfagia)
- Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah
- Terus-menerus mengeluarkan air liur
- Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal
- Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak
- Gangguan belajar
- Gangguan kecerdasan
Faktor risiko celebral palsy
Ada sejumlah faktor risiko yang bisa menjadi penyebab celebral palsy pada anak. Beberapa diantaranya adalah penyebab celebral palsy pada saat hamil serta infeksi penyakit saat bayi baru lahir. Faktor risiko penyebab celebral palsy saat hamil antara lain:- Infeksi tertentu atau paparan racun selama kehamilan
- Peradangan atau infeksi Sitomegalovirus
- Campak Jerman (Rubella)
- Herpes
- Sipilis
- Toksoplasmosis
- Infeksi virus zika
- Infeksi intrauterin
- Paparan racun
- Kondisi lain yang mempengaruhi ibu yang dapat sedikit meningkatkan risiko cerebral palsy termasuk masalah tiroid, preeklamsia, atau kejang.
- Bakteri meningitis
- Ensefalitis virus
- Penyakit kuning yang parah atau tidak diobati
- Perdarahan ke otak
Cara mengobati celebral palsy
Celebral palsy adalah kondisi kesehatan yang tidak bisa sembuh sepenuhnya. Namun, dengan intervensi dan perawatan yang tepat, anak-anak dengan celebral palsy dapat mengembangkan kemampuan mereka dan menjalani kehidupan yang aktif dan produktif. Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, intervensi terapi fisik, terapi bicara, dan terapi okupasi dapat membantu penderita cerebral palsy meningkatkan kemampuan motorik, komunikasi, dan keterampilan sosial mereka. Anak dengan cerebral palsy membutuhkan perawatan dan dukungan yang khusus dalam pengasuhan keluarga. Baca Juga: 3 Kategori Anak Berkebutuhan Khusus dan Contohnya yang Perlu Diketahui Orangtua- Injeksi otot atau saraf
- Relaksan otot mulut
- Obat untuk mengurangi air liur