​Apa Itu Celebral Palsy Pada Anak? Ini Gejala dan Faktor Risiko Kehamilan Penyebab CP



KONTAN.CO.ID - Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh.

Celebral palsy disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada otak yang belum matang dan berkembang, dan paling sering terjadi sebelum lahir pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, gejala celebral palsy pada anak biasanya gangguan fungsi motorik seperti kesulitan berjalan, merangkak, berbicara, dan melakukan gerakan halus. 


Pada tingkat paling parah, celebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan. 

Meskipun kondisi ini tidak sembuh sepenuhnya, dengan intervensi yang tepat, anak-anak dengan cerebral palsy dapat mengembangkan kemampuan mereka dan menjalani kehidupan yang aktif dan produktif.

ceBaca Juga: The Glory dan 6 Tontonan Korea Ini Angkat Isu Bullying, Kejam

Gejala celebral palsy

Gejala cerebral palsy bisa ringan hingga berat. Jenis gejala yang muncul tergantung pada bagian otak yang terpengaruh. 

Gejala tersebut biasanya muncul dalam 2 tahun pertama usia anak dan bisa bersifat permanen. Dirangkum dari laman Universitas Airlangga, berikut gejala celebral palsy pada anak secara rinci: 

1. Gejala celebral palsy terkait gerak tubuh antara lain: 

  • Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, seperti menyeret salah satu tungkai saat merangkak atau menggapai sesuatu hanya dengan satu tangan
  • Kesulitan melakukan gerakan yang tepat, misalnya saat mengambil suatu benda
  • Gaya berjalan yang tidak normal, seperti berjinjit, menyilang seperti gunting, atau dengan tungkai terbuka lebar
  • Otot yang kaku atau malah sangat lunglai
  • Sendi kaku dan tidak terbuka sepenuhnya (kontraktur sendi)
  • Tremor pada wajah, lengan, atau anggota tubuh lainnya
  • Gerakan menggeliat yang tidak terkontrol
Baca Juga: 3 Kategori Anak Berkebutuhan Khusus dan Contohnya yang Perlu Diketahui Orangtua

2. Gejala celebral palsy pada otot wajah antara lain: 

  • Gangguan berbicara (disartria)
  • Kesulitan dalam menelan (disfagia)
  • Kesulitan dalam mengisap dan mengunyah
  • Terus-menerus mengeluarkan air liur
Selain itu, penderita cerebral palsy umumnya mengalami gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya. 

Baca Juga: Ahli Sebut Ganja Bisa Sembuhkan Penyakit Cerebral Palsy

Gejala celebral palsy yang mungkin muncul antara lain: 

  • Terhambatnya pertumbuhan anggota tubuh sehingga ukurannya akan lebih kecil dibandingkan dengan ukuran normal
  • Terlambatnya perkembangan kemampuan gerak, seperti duduk, berguling, atau merangkak
  • Gangguan belajar
  • Gangguan kecerdasan
Baca Juga: 5 Tontonan dari Korea Ini Ungkap Kejamnya Bullying di Sekolah! Sudah Nonton?

Faktor risiko celebral palsy

Ada sejumlah faktor risiko yang bisa menjadi penyebab celebral palsy pada anak. Beberapa diantaranya adalah penyebab celebral palsy pada saat hamil serta infeksi penyakit saat bayi baru lahir. 

Faktor risiko penyebab celebral palsy saat hamil antara lain: 

  • Infeksi tertentu atau paparan racun selama kehamilan
  • Peradangan atau infeksi Sitomegalovirus
  • Campak Jerman (Rubella)
  • Herpes
  • Sipilis
  • Toksoplasmosis
  • Infeksi virus zika
  • Infeksi intrauterin
  • Paparan racun
  • Kondisi lain yang mempengaruhi ibu yang dapat sedikit meningkatkan risiko cerebral palsy termasuk masalah tiroid, preeklamsia, atau kejang.
Baca Juga: PLN: Penyandang disabilitas juga punya peluang meniti karier di BUMN

Sementara itu, faktor risiko penyebab celebral palsy pada infeksi bayi baru lahir antara lain:

  • Bakteri meningitis
  • Ensefalitis virus
  • Penyakit kuning yang parah atau tidak diobati
  • Perdarahan ke otak
Baca Juga: Tonton Dulu Yuk, 4 Film Korea Ini Angkat Isu Bullying di Korea Loh!

Cara mengobati celebral palsy

Celebral palsy adalah kondisi kesehatan yang tidak bisa sembuh sepenuhnya. Namun, dengan intervensi dan perawatan yang tepat, anak-anak dengan celebral palsy dapat mengembangkan kemampuan mereka dan menjalani kehidupan yang aktif dan produktif. 

Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, intervensi terapi fisik, terapi bicara, dan terapi okupasi dapat membantu penderita cerebral palsy meningkatkan kemampuan motorik, komunikasi, dan keterampilan sosial mereka.

Anak dengan cerebral palsy membutuhkan perawatan dan dukungan yang khusus dalam pengasuhan keluarga. 

Baca Juga: 3 Kategori Anak Berkebutuhan Khusus dan Contohnya yang Perlu Diketahui Orangtua

Sehingga, dukungan keluarga dan dukungan masyarakat juga dapat membantu mereka mengatasi stigmatisasi sosial dan mengembangkan kepercayaan diri.

Selain itu, beberapa obat-obatan yang dapat mengurangi ketegangan otot dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan fungsional, mengobati rasa sakit, dan mengelola komplikasi yang berkaitan dengan kelenturan atau gejala celebral palsy lainnya seperti: 

  • Injeksi otot atau saraf
  • Relaksan otot mulut
  • Obat untuk mengurangi air liur 
Demikian penjelasan mengenai celebral palsy, celebral palsy pada anak, dan gejala celebral palsy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News