Apa Itu Cerita Fabel? Ini Pengertian Fabel, Struktur, dan Cara Menulisnya



KONTAN.CO.ID -  Ada banyak jenis cerita yang mungkin pernah Anda baca, baik yang berisikan kisah menyenangkan maupun tidak. Salah satunya adalah cerita fabel. 

Cerita fabel mungkin lebih sering ditemukan di buku cerita anak-anak karena memiliki ciri-ciri yang khas yaitu tokoh binatang dalam ceritanya. Hal ini menyebabkan jenis cerita ini sangat digemari anak kecil.

Mengutip dari situs Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, cerita fabel adalah karya fiksi atau khayalan berbentuk narasi yang mengisahkan kehidupan binatang berperilaku menyerupai manusia. 


Baca Juga: Ini 74 Pusat UTBK SNBT 2023 serta Alamat Lengkapnya, Siswa Perlu Catat

Cerita fabel memiliki struktur yang hampir sama seperti cerpen, namun di dalam teks fabel terdapat tahapan koda di akhir cerita. Struktur cerita fabel terdiri dari 

  • Pembuka cerita (orientasi)
  • Konfik dalam cerita (komplikasi)
  • Penyelesaian konflik (resolusi) 
  • Amanat cerita (koda)
Berikut ini cara menulis cerita fabel yang benar agar menghasilkan cerita yang menarik.

Cara menulis cerita fabel yang menarik

1. Menentukan ide cerita

Sebelum menulis cerita, terlebih dahulu tentukan seperti apa cerita yang akan ditulis. 

Anda bisa menemukan ide-ide baru dengan cara membaca buku/majalah/koran, mengamati binatang di sekitar kita, melihat tayangan televisi, film dokumenter binatang, dan lain-lain.

2. Menentukan alur cerita 

Setelah mendapatkan ide, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan alur cerita dan garis besar cerita yang ingin ditulis. 

Alur merupakan suatu rangkaian peristiwa dalam cerita yang bersifat sebab-akibat, artinya setiap peristiwa yang terjadi adalah akibat dari peristiwa lainnya.

3. Menciptakan tokoh

Langkah selanjutnya adalah menciptakan tokoh. Dalam membuat tokoh cerita fabel, kita harus membuat tokoh binatang yang memiliki nama dan sifat seperti manusia.

4. Menentukan sudut pandang

Sudut Pandang adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang terbagi menjadi empat,

  • Sudut pandang orang pertama pelaku utama
  • Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan
  • Sudut pandang orang ketiga serba tahu kisah cerita
  • Sudut padang orang ketiga mengamati apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh
Baca Juga: Isi Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 dan Makna Setiap Alineanya

5. Mengembangkan cerita

Setelah itu, Anda bisa mulai mengembangkan cerita berdasarkan kerangka cerita yang sudah dibuat, diawali dengan menulis pembuka cerita yang dapat menarik perhatian pembaca.

6. Penutup

Pada bagian penutup, bisa Anda sematkan atau tuliskan amanat atau pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca. Amanat yang disampaikan haruslah berdasarkan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News