Apa Itu CrowdStrike yang Menjadi Penyebab BSOD? Ini Fungsi untuk Laptop Windows



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui apa itu CrowdStrike yang menjadi penyebab Blue Screen Of Death (BSOD).  BSOD yang disebabkan oleh CrowdStrike bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti kesalahan dalam pembaruan perangkat lunak atau konflik dengan perangkat keras atau perangkat lunak lainnya.

CrowdStrike memainkan peran penting dalam membantu perusahaan menemukan dan mencegah pelanggaran keamanan. Nah, menyebut dirinya memiliki "waktu rata-rata tercepat" untuk mendeteksi ancaman.

Sayangnya, pengguna Windows mengalami masalah layar biru serentak terkait dengan gangguan layanan dari CrowdStrike.


Lalu apa itu Crowdstrike? Anda perlu mengenal lebih jauh informasi terkait software yang pentingA untuk perangkat Windows.

Baca Juga: 10 Tanda-Tanda Perangkat Laptop Terserang Virus Malware dan Lainnya

Peluncuran CrowdStrike

Sejak diluncurkan pada tahun 2011, perusahaan yang berbasis di Texas ini telah membantu menyelidiki serangan siber besar, seperti peretasan Sony Pictures pada tahun 2014, serta serangan siber Rusia terhadap Komite Nasional Demokrat pada tahun 2015 dan 2016.

CrowdStrike memiliki sekitar 29.000 pelanggan, dengan lebih dari 500 di antaranya berada dalam daftar Fortune 1000, menurut situs web CrowdStrike.

Fungsi CrowdStrike

Berikut ini beberapa fungsi utama CrowdStrike dalam perangkat laptop Windows adalah:

  • Endpoint Protection: Platform ini akan melindungi perangkat dari malware, virus, dan ancaman lainnya dengan memanfaatkan teknologi berbasis cloud.
  • Threat Intelligence: Deteksi informasi mengenai ancaman yang sedang tren serta analisis mendalam tentang serangan yang sedang terjadi.
  • Behavioral Analysis: Pantau aktivitas perangkat dan mendeteksi perilaku mencurigakan untuk mencegah serangan sebelum terjadi.
  • Incident Response: Bantu tim keamanan dalam merespons insiden keamanan dengan cepat dan efisien.
  • Vulnerability Management: Identifikasi dan mengatasi kerentanan dalam sistem untuk mencegah potensi serangan.
Namun, popularitas tersebut membuatnya berada dalam posisi yang rentan ketika terjadi kesalahan, dengan sistem yang menggunakan CrowdStrike dan perangkat keras berbasis Windows mengalami gangguan besar pada Jumat (19/7).

Melansir dari The Verge, CEO CrowdStrike George Kurtz dalam rilisan ungkap bahwa perusahaan "secara aktif bekerja dengan pelanggan yang terkena dampak oleh cacat yang ditemukan dalam satu pembaruan konten untuk host Windows" sambil menekankan bahwa masalah ini tidak terkait dengan serangan siber.

Selain itu, pengguna media sosial turut menyorot bahwa masalah ini juga tidak mempengaruhi mesin Mac atau Linux.

Selanjutnya: Intip Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Sabtu (20/07/2024)

Menarik Dibaca: 6 Drama Korea Aktor Song Kang, Sudah Nonton Sweet Home Season 3?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News