Apa Itu Demensia yang Dialami Nani Wijaya? Kenali Gejala dan Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - Demensia adalah serangkaian gejala, yaitu kehilangan daya ingat, kesulitan berpikir dan pemecahan masalah bahkan bahasa. Demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti penyakit Alzheimer atau pun serangkaian stroke.

Demensia dialami oleh artis senior Nani Wijaya sebelum meninggal dunia pada Kamis, 16 Maret 2023. Dikutip dari laman Grid (8/3/2023), Nani Wijaya sudah lama mengidap demensia atau pikun. 

Putri Nani Wijaya, Cahya Kamila, mengungkap bahwa sang ibu kerap bersikap seperti anak kecil. Nani Wijaya juga disebut sudah lupa dengan anak-anaknya.


Baca Juga: 7 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan yang Terbukti Klinis

"Sudah nggak ingat sama sekali (dengan anak-anak). Makin ke sini, ingat kalau dipancing, nanti lama-lama makin galak, makin enggak kenal, lama-lama ngelihat saja, lama-lama teriak kayak bayi," ucap Cahya dikutip dari InsertLive, Senin (6/3/2023).

Lantas, apa itu demensia, penyebab demensia, dan gejala demensia? 

Baca Juga: 11 Efek Kolesterol Tinggi Bagi Tubuh, Peringatan untuk Usia 20 ke Atas

Apa itu demensia? 

Dirangkum dari laman Alzheimer's Indonesia, demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk gejala ketika otak kehilangan ingatan, kesulitan berpikir, dan pemecahan masalah bahkan bahasa. 

Gejala demensia ini terjadi ketika otak mengalami kerusakan oleh penyakit atau kondisi tertentu termasuk penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang mempengaruhi otak. Selama berjalannya waktu penyakit, protein plak dan serat yang berbelit berkembang dalam struktur otak yang menyebabkan kematian sel-sel otak.  

Baca Juga: Bisa Meredakan Nyeri, Ini Manfaat Bernyanyi untuk Kesehatan Mental dan Tubuh

Orang dengan Alzheimer juga memiliki kekurangan beberapa bahan kimia penting dalam otak mereka. Bahan kimia ini terlibat dengan pengiriman pesan dalam otak.

Alzheimer adalah penyakit progresif, bertahap dari waktu ke waktu dan menyebabkan lebih banyak bagian otak yang rusak. Karena itulah gejala yang muncul menjadi lebih parah.

Penyakit Alzheimer, pertama kali ditemukan oleh ahli saraf Jerman, yaitu Alois Alzheimer. 

Baca Juga: Waspadai! Ini Sederet Risiko yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Vitamin D

Faktor risiko penyebab demensia

Demensia adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit yang dari waktu ke waktu menghancurkan sel-sel saraf dan merusak otak. 

Dirangkum dari laman World Health Organization (WHO), beberapa faktor risiko penyebab demensia antara lain:

  • Usia (lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Gula darah tinggi (diabetes)
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Merokok
  • Minum terlalu banyak alkohol
  • Tidak aktif secara fisik atau jarang bergerak
  • Terisolasi secara sosial
  • Depresi
Baca Juga: 9 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan yang Terbukti Klinis

Demensia memiliki dampak fisik, psikologis, sosial dan ekonomi, tidak hanya bagi orang yang hidup dengan demensia, tetapi juga bagi pengasuh, keluarga, dan masyarakat pada umumnya. 

Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman mengenai demensia menyebabkan adanya stigmatisasi dan hambatan untuk mendiagnosis serta perawatan demensia. 

Baca Juga: Pesan untuk yang Berusia 60 Tahun, 7 Kebiasaan Buruk Ini Harus Ditinggalkan

Gejala demensia 

Gejala awal demensia bisa berupa perubahan suasana hati dan perilaku yang muncul bahkan sebelum penderita mengalami penurunan daya ingat. 

Gejala demensia akan memburuk dari waktu ke waktu. Akhirnya, kebanyakan penderita demensia akan membutuhkan orang lain untuk membantu aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Lemak Perut secara Alami, Tak Perlu Obat-obatan

Nah, beberapa gejala demensia meliputi: 

  • Melupakan hal-hal atau kejadian yang baru saja dialami
  • Kehilangan atau salah meletakkan barang
  • Tersesat saat berjalan atau mengemudi
  • Menjadi bingung, bahkan di tempat-tempat yang akrab
  • Kesulitan mengingat waktu
  • Kesulitan memecahkan masalah atau membuat keputusan
  • Kesulitan dalam mengikuti percakapan atau kesulitan menemukan kata-kata saat berkomunikasi
  • Kesulitan melakukan tugas-tugas sehari-hari
  • Salah menilai jarak ke objek secara visual.
Baca Juga: Catat, Inilah Sederet Manfaat Telur Bebek untuk Kesehatan Tubuh

Perubahan umum dalam suasana hati dan perilaku yang juga bisa menjadi gejala demensia meliputi:

  • Merasa cemas, sedih, atau marah karena kehilangan ingatan
  • Perubahan kepribadian
  • Menarik diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial
  • Kurang tertarik pada emosi orang lain
Baca Juga: 11 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Demensia memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda. Hal ini bergantung pada penyebab demensia, kondisi kesehatan, dan fungsi kognitif orang tersebut sebelum mengalami demensia.

Sebagian besar gejala demensia menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, sementara yang lain mungkin hilang atau hanya terjadi pada tahap demensia selanjutnya. 

Seiring perkembangan penyakit, kebutuhan akan bantuan orang lain dalam melakukan perawatan penderita demensia meningkat. 

Baca Juga: Bukan Hanya Penyakit Alzheimer, Inilah 5 Penyebab Sering Lupa yang Harus Diwaspadai

Penderita demensia mungkin tidak dapat mengenali anggota keluarga atau teman, kesulitan bergerak, mengompol, mengalami kesulitan makan dan minum. 

Serta mengalami perubahan perilaku seperti agresif yang menyusahkan orang dengan demensia serta orang-orang di sekitar mereka.

Demikian penjelasan mengenai demensia yang dialami oleh Nani Wijaya sebelum meninggal, penyebab demensia, dan gejala demensia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News