KONTAN.CO.ID - Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Ada beberapa pertanyaan yang bisa menunjukkan seseorang mengalami depresi atau tidak. Seseorang yang mengalami depresi mungkin merasa sedih, cemas, kehilangan minat terhadap aktivitas yang biasanya mereka sukai, merasa tidak berharga, atau memiliki pemikiran negatif yang berulang tentang diri sendiri, kehidupan, atau kematian. Depresi dapat menyebabkan penurunan energi, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, dan masalah fisik lainnya.
Lalu, apa saja penyebab depresi dan apa pertanyaan yang bisa menunjukkan depresi?
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Polio? Ini Penyebab, Gejala Penyakitnya, dan Cara Mencegah Polio Penyebab depresi
Penyebab depresi belum diketahui secara pasti, tetapi dipercaya bahwa ada beberapa faktor-faktor dapat memainkan peran dalam timbulnya depresi. Dikutip dari
Kementerian Kesehatan, berikut adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab depresi: 1. Faktor biologis Terdapat perubahan biologis dalam otak individu yang mengalami depresi, termasuk ketidakseimbangan zat kimia neurotransmiter seperti serotonin, noradrenalin, dan dopamin.
Baca Juga: 8 Tanda-Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Luput dari Perhatian 2. Faktor genetik Depresi dapat memiliki faktor keturunan, yang berarti seseorang lebih rentan mengalami depresi jika ada riwayat keluarga yang menderita kondisi ini. 3. Faktor lingkungan Beberapa kejadian atau situasi stres, seperti kehilangan orang terdekat, trauma, masalah keuangan, atau konflik hubungan, dapat menjadi pemicu depresi pada individu yang rentan. 4. Faktor kesehatan mental dan fisik Gangguan kecemasan, gangguan tidur, dan kondisi medis tertentu seperti penyakit tiroid atau penyakit kronis juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya depresi.
Baca Juga: Susah Tidur Malam? Ini Titik Akupresur yang Efektif Mengobati Insomnia Gejala depresi
Gejala depresi dapat bervariasi antar satu individu dengan individu lainnya. Beberapa gejala depresi antara lain:
- Perasaan sedih yang berlangsung sepanjang hari atau hampir setiap hari
- Kehilangan minat atau kesenangan pada aktivitas yang biasanya dinikmati
- Penurunan energi atau kelelahan yang berkelanjutan
- Perasaan tidak berharga atau bersalah
- Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
- Gangguan nafsu makan dan perubahan berat badan yang signifikan
- Kesulitan berkonsentrasi, mengingat, atau membuat keputusan
- Pemikiran tentang kematian atau bunuh diri
Baca Juga: Penyebab Munculnya Penyakit Autoimun, Jenis, dan Gejala-Gejala Penyakitnya Pertanyaan yang menunjukkan depresi
Namun, selain beberapa gejala depresi di atas, ada beberapa pertanyaan yang dapat menunjukkan depresi. Ilmuwan dari Berlin mengembangkan tes yang bisa cepat menunjukkan depresi. Jika pasien menjawab empat pertanyaan dengan "ya", maka ia harus secepat mungkin ke dokter. Beberapa pertanyaan tentang depresi juga bisa memperkirakan seberapa depresif seorang pasien, mulai dari usia 13 tahun. Biasanya ditanya, apakah gejala depresi muncul dalam dua pekan terakhir:
- Sedih,
- Pesimisme,
- Perasaan gagal,
- Kehilangan kegembiraan,
- Merasa bersalah,
- Ingin bunuh diri,
- Tidak tenang,
- Mudah tersinggung,
- Kehilangan perhatian pada apapun,
- Tidak bisa memutuskan,
- Lelah,
- Tidak tertarik pada seks.
Baca Juga: Ini Alasan Tekanan Finansial Menghancurkan Kesehatan Mental, Fisik, dan Hubungan Biasanya untuk setiap pertanyaan orang harus memilih empat kemungkinan, antara "tidak pernah" sampai "selalu". Ilmuwan Institut Max Planck untuk penelitian pendidikan di Berlin mengembangkan tes kilat yang hanya terdiri dari empat pertanyaan yang menunjukkan depresi. Berikut pertanyaan yang menunjukkan depresi jika dijawab "ya":
- Apakah pekan ini Anda lebih sering menangis daripada sebelumnya?
- Apakah pekan ini Anda kecewa dengan diri Anda sendiri atau Anda membenci diri sendiri?
- Apakah Anda pekan ini menatap masa depan dengan sangat takut?
- Apakah Anda pekan ini merasa sebagai orang yang gagal?
Kalau semua pertanyaan dijawab dengan "ya", berarti ada gejala depresi.
Baca Juga: Susah Tidur Malam? Ini Titik Akupresur yang Efektif Mengobati Insomnia Pengobatan depresi
Pengobatan depresi melibatkan pendekatan yang holistik, yang mungkin mencakup terapi obat dan terapi psikologis: 1. Terapi obat Dokter dapat meresepkan antidepresan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Antidepresan yang umum digunakan termasuk SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), SNRIs (Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors), dan trisiklik.
2. Terapi psikologis Terapi seperti terapi kognitif perilaku (CBT) dan terapi bicara dapat membantu individu untuk mengatasi pemikiran negatif, mengembangkan strategi pengelolaan stres, dan mempelajari keterampilan baru dalam menghadapi depresi. Demikian penjelasan mengenai apa itu depresi dan pertanyaan yang menunjukkan depresi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News