KONTAN.CO.ID - Diabetes Melitus atau DM merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat Indonesia. Melansir situs ners.unair.ac.id, DM adalah suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal. Kadar gula darah penderita DM sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl.
Gejala penyakit diabetes melitus
Gejala dan tanda tanda DM, menurut Perkeni, dapat digolongkan menjadi 2 yaitu gejala akut dan kronik. 1. Gejala Akut Penyakit DM- Lapar yang berlebihan atau makan banyak (poliphagi)
- Sering merasa haus (polidipsi)
- Jumlah urin yang dikeluarkan banyak (poliuri)
- Kesemutan
- Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum
- Rasa tebal di kulit
- Kram
- Mudah mengantuk
- Mata kabur
- Biasanya sering ganti kaca mata
- Gatal di sekitar kemaluan terutama pada wanita
- Gigi mudah goyah dan mudah lepas
- Kemampuan seksual menurun
- Sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau dengan bayi berat lahir lebih dari 4kg pada ibu hamil.
- Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM)
- Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP (puskesmas, klinik pratama)
- Fasilitas kesehatan lainnya, seperti Rumah Sakit
- Laboratorium kesehatan
Cara-cara mencegah komplikasi penyakit DM
1. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan 2. Jaga kadar gula darah (tes rutin kadar gula darah) dan check-up 3. Lakukan diet 3J yaitu: Jumlah makanan Kemenkes menjelaskan, kalori yang dianjurkan adalah 25-30 kalori per kilogram berat badan ideal, setiap harinya. Jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan batas maksimum 1500 kkal/hari. Standar yang diajukan adalah makanan dengan komposisi;- Karbohidrat 60-70%,
- Protein 10-15%,
- Lemak 20-25%,
- Jumlah kandungan kolesterol disarankan kurang dari 300 mg/hari,
- jumlah kandungan serat 25 g/hari, diutamakan serat larut,
- Menghindari makanan dengan kadar glukosa yang tinggi seperti madu, coklat, dan susu kental manis
- Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dan kaya serat seperti sayur-sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan
- Membatasi makanan yang mengandung purin (jeroan, sarden, burung darah, unggas, kaldu dan emping)
- Mencegah dislipidemia dengan menghindari makanan berlemak secara berlebih (telur, keju, kepiting, udang, kerang, cumi, santan, susu full cream atau makanan dengan lemak jenuh)
- Membatasi konsumsi garam natrium yang berlebih.