Apa Itu Diet Flexitarian? Bagaimana Cara Melakukan Diet Flexitarian dengan Benar?



KONTAN.CO.ID - Jakarta. Diet flexitarian termasuk salah satu diet yang dilakukan banyak orang belakangan itu. Apa itu diet flexitarian? Bagaimana cara melakukan diet flexitarian yang benar?

Diet flexitarian adalah pengaturan pola makan yang berfokus pada buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacang, namun masih bisa fleksibel mengonsumsi produk hewani.

Perlu Anda ketahui, istilah flexitarian berasal dari kata "flexible" dan "vegetarian". Sedangkan, pola makan vegetarian adalah pola makan yang tidak mengonsumsi produk hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, dan sejenisnya.


Pola diet ini terdafat sebagai pola idet terbaik nomor dua menurut US News Best Diet Rangking, lo. Bisa dibilang, diet flexitarian ini adalah pola makan vegetarian yang tidak terlalu ketat.

Baca Juga: Khusus untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Ini 4 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Berat Badan

Apa saja aturan dalam diet flexitarian?

Dalam diet flexitarian, Anda harus menerapkan aturan berikut:

  • Makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Fokus pada protein dari tumbuhan, bukan hewan.
  • Bersikaplah fleksibel dan gabungkan daging dan produk hewani dari waktu ke waktu.
  • Makanlah makanan yang paling sedikit diproses dan paling alami.
  • Batasi asupan pemanis tambahan.
Apa saja manfaat pola diet flexitarian?

Sebagai pola diet terbaik, tentu saja flexitarian punya banyak manfaat kesehatan. Berikut berbagai manfaat pola diet flexitarian:

  • Menjaga kesehatan jantung
Manfaat diet flexitarian yang pertama adalah menjaga kesehatan jantung. Riset yang meneliti 48 ribuan orang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi ikan dan sayur mayur memiliki tingkat penyakit jantung iskemik yang lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi daging.

Sebab, pola makan flexitarian seringkali mengandung tinggi serat dan antioksidan yang dapat menurunkan tekanan darah sekaligus meningkatkan kolesterol baik di tubuh. Riset 2020 yang meneliti diet flexitarian juga menemukan bahwa berkurangnya asupan dagingpada pola diet tersebbut membuat seseorang memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih rendah.

  • Berat badan lebih ideal
Manfaat diet flexitarian yang kedua adalah membantu mendapatkan berat badan yang ideal. Pola makan flexitarian juga membantu menurunkan berat badan. Sebab dalam pola makan flexitarian, kita perlu membatasi makanan berkalori tinggi dan olahan tinggi. Sebaliknya, kita perlu mengonsumsi lebih nanyak makanan berbasis nabati yang secara alami lebih rendah kandungan kalorinya.

  • Menurunkan risiko diabetes
Manfaat diet flexitarian yang ketiga adalah menurunkan risiko diabetes. Diabetes tipe 2 adalah epidemi kesehatan global. Mengonsumsi makanan sehat, terutama yang berbasis tanaman, dapat membantu mencegah dan mengelola penyakit ini.

Pola makan berbasis nabati dalam diet flexitarian membantu menurunkan berat badan. Dalam pola diet ini, kita juga perlu menghindari asupan makanan yang lebih banyak makanan tinggi serat dan tinggi lemak.

Kita juga perlu menghindari asupan pemanis tambahan. Nah, hal inilah yang berkontribusi pada penurunan risiko diabetes. Sebuah studi yang diikuti lebih dari 200.000 peserta menemukan bahwa pola makan yang berfokus pada makanan nabati dan rendah makanan hewani dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes sekitar 20 persen.

  • Menurunkan risiko kanker
Manfaat diet flexitarian yang keempat adalah menurunkan risiko kanker. Dalam diet flexitarian, kita perlu berfokus pada makanan berbasis nabati, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.

Flexitarian juga mengharuskan kita menghindari makanan olahan. Nah, inilah yang berpotensi besar menurunkan risiko kanker.

Sebuah studi selama 7 tahun pada kasus kanker kolorektal pada 78.000 orang menemukan bahwa semi-vegetarian delapan persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker jenis ini dibandingkan non-vegetarian. Oleh karena itu, mengikuti pola makan flexitarian dapat mengurangi risiko kanker.

Bagaimana cara diet flexitarian dengan benar?

Sama seperti namanya, pola diet ini sangat fleksibel. Kita hanya perlu berfokus pada konsumsi makanan berbasis nabati dan mengontrol berapa banyak produk hewani yang kita konsumsi.

Ada tiga tahapan dasar yang bisa kita coba untuk menerapkan pola diet flexitarian. Berikut langkah menerapkan pola diet flexitarian:

  • Tahap 1
Saat Anda pertama kali memulai diet flexitarian, Anda disarankan untuk tidak makan daging dua hari dalam seminggu. Pada tahap awal Anda harus menjaga konsumsi daging secara keseluruhan tidak lebih dari 28 ons seminggu selama lima hari Anda mengkonsumsinya.

  • Tahap 2
Saat Anda menjalani diet dan terbiasa makan lebih banyak buah dan sayuran, fokuslah untuk mengikuti diet vegetarian penuh tiga hingga empat hari seminggu. Jangan mengkonsumsi lebih dari 18 ons daging selama sisa minggu ini.

  • Tahap 3
Ikuti diet vegetarian selama lima dari tujuh hari dalam seminggu. Pada dua hari Anda mengkonsumsi daging, jangan makan lebih dari 9 ons total. Tujuan keseluruhan dari diet flexitarian ini adalah makan lebih banyak makanan nabati yang bergizi dan lebih sedikit daging.

Saat Anda memasukkan daging ke dalam makanan Anda, pilihlah daging sapi, ayam, atau daging merah organik. Anda juga disarankan untuk selalu memilih potongan yang daging yang minim lemak.

Dalam diet ini, Anda juga bisa mengonsumsi ikan kapan pun. Namun, Anda harus memastikan bahwa asupan protein yang Anda konsumsi sebagian besar harus berasal dari protein nabati.

Itulah penjelasan tentang apa itu diet flexitarian dan cara melakukan diet flexitarian dengan benar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Ini 3 Cara Melakukan Diet Flexitarian", dan "Terbukti Menyehatkan, Apa itu Diet Flexitarian?",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto