KONTAN.CO.ID - Pahami apa itu Grit dalam pembahasan Psikologi. Pahami panduan terkait menyelaraskan jiwa dan raga untuk mencapai tujuan. Istilah Grit berkaitan dengan kajian psikologi yang memfokuskan kombinasi dari ketekunan dan hasrat dalam mencapai tujuan jangka panjang. Konsep ini diperkenalkan oleh Angela Duckworth, seorang psikolog, dalam penelitiannya tentang faktor non-kognitif yang berpengaruh pada keberhasilan seseorang.
Tujuan Grit
Pahami tujuan penerapan Grit yang bisa Anda pertimbangkan.- Mencapai Keberhasilan Jangka Panjang: Grit membantu seseorang tetap berkomitmen terhadap tujuan besar meskipun ada kesulitan.
- Meningkatkan Ketahanan Mental: Membantu seseorang tetap kuat secara emosional dan psikologis dalam menghadapi tantangan.
- Mengasah Kemampuan dan Potensi: Dengan terus mencoba dan belajar, seseorang bisa meningkatkan kompetensinya di bidang yang ditekuni.
Cara Menerapkan Grit
Simak beberapa panduan untuk menerapkan Grit dalam kehidupan sehari-hari.1. Tetapkan Tujuan Jangka Panjang
Langkah pertama untuk membangun grit adalah memiliki tujuan yang jelas dan signifikan. Identifikasi apa yang benar-benar penting bagi Anda, baik dalam karier, pendidikan, hubungan, atau aspek kehidupan lainnya. Tujuan ini sebaiknya sesuai dengan nilai-nilai pribadi Anda dan mencerminkan minat Anda, sehingga Anda memiliki motivasi yang kuat untuk mencapainya.- Contoh: Ketika Anda ingin menjadi seorang dokter, tujuan jangka panjang Anda mungkin adalah menyelesaikan pendidikan medis dan mendapatkan lisensi.
2. Bangun Kebiasaan Konsisten
Kesuksesan tidak terjadi dalam semalam. Konsistensi adalah kunci untuk membuat progres menuju tujuan jangka panjang Anda. Fokuslah pada tindakan-tindakan kecil yang dapat Anda lakukan setiap hari untuk mendekati tujuan Anda. Jadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari rutinitas harian Anda.- Contoh: Jika Anda ingin menjadi penulis, biasakan menulis selama 30 menit setiap hari tanpa gangguan. Anda dapat menggunakan alat seperti jurnal atau aplikasi pengingat untuk melacak progres Anda dan tetap konsisten.
3. Kelola Hambatan dan Kegagalan
Pada akhirnya, tidak ada perjalanan yang mulus tanpa hambatan. Ketika menghadapi kegagalan, lihatlah hal tersebut sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Jangan biarkan satu kegagalan menghentikan langkah Anda. Analisis apa yang salah, apa yang bisa Anda pelajari, dan bagaimana Anda bisa menghindari kesalahan serupa di masa depan.- Contoh: Jika Anda gagal dalam wawancara kerja, gunakan pengalaman itu untuk meningkatkan jawaban Anda di wawancara berikutnya.
4. Jaga Motivasi dan Disiplin
Motivasi sering kali menjadi pemicu awal, tetapi disiplinlah yang akan menjaga Anda tetap berada di jalur. Kombinasikan motivasi dengan pengingat visual seperti papan visi atau afirmasi positif untuk terus mengingatkan diri tentang mengapa Anda memulai perjalanan ini.- Contoh: Jika Anda sedang menabung untuk membeli rumah, bayangkan bagaimana rasanya tinggal di rumah impian Anda. Nah, bagi Anda yang ingin membuat sistem penghargaan kecil untuk diri sendiri ketika Anda berhasil menyelesaikan langkah-langkah kecil menuju tujuan Anda.
5. Temukan Dukungan
Lingkungan dan dukungan sosial memiliki pengaruh besar terhadap kemampuan Anda untuk tetap fokus dan termotivasi. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan memiliki visi serupa, seperti mentor atau teman yang bisa memberikan masukan positif.- Contoh: Saat Anda ingin menjalani gaya hidup sehat, bergabunglah dengan komunitas olahraga atau gym.
6. Tetap Belajar dan Adaptif
- Contoh: Ketika Anda seorang pengusaha, pahami tren terbaru dalam industri Anda agar bisnis tetap kompetitif.