Apa itu Hubungan Poliamori? Pengertian, Penyebab, dan Perbedaan dengan Selingkuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali arti dari Poliamori yang berbeda dengan fenomena perselingkuhan. Pahami mulai dari penyebab dan ciri-ciri istilah hubungan yang sedang populer di media sosial ini.

Poliamori diklaim berkembang di negara barat dan tumbuh menjadi sebuah fenomena hubungan sosial, sehingga menjadi lawan dari hubungan monogami.

Poliamori juga memiliki fundamental yang berbeda dengan fenomena selingkuah, yang pada dasarnya memilih unsur kebohongan.


Nah, agar lebih jelas pahami pengertian dari Poliamori beserta penyebab dan perbedaan dari selingkuh.

Baca Juga: Apa itu Platform Discord? Fitur Utama, Syarat Membuat Akun, hingga Memulai Chat

Apa itu Poliamori?

Pengertian Poliamori adalah hubungan romantis yang melibatkan lebih dari dua orang. Hubungan ini didasarkan pada persetujuan dan pengetahuan semua pihak yang terlibat.

Mengutip dari Britannica, Istilah “poliamori” baru ada sejak tahun 1970-an, namun poliamori sebagai gaya hidup dan identitas memiliki sejarah yang lebih panjang. Sejumlah komunitas di Amerika Serikat pada abad ke-19 mempraktikkan hubungan kelompok atau pernikahan.

Komunitas “cinta bebas” pada tahun 1960an dan 70an melakukan hal serupa, meskipun virus AIDS pada tahun 1980an membawa era meningkatnya kekhawatiran akan adanya banyak pasangan.

Pada awal abad ke-21, poliamori mendapatkan popularitas, sebagian berkat Internet dan aplikasi kencan yang membuatnya lebih mudah untuk berjejaring dengan orang-orang yang berpikiran sama dan mempelajari lebih lanjut tentang gaya hidup.

Baca Juga: Apa Itu Tone Deaf dalam Konteks Sosial? Ini 10 Tanda Kamu Termasuk Tone Deaf

Fenomena Poliamori berbeda dengan hubungan monogami tradisional, di mana seseorang hanya terlibat dalam satu hubungan romantis. Poliamori mengakui bahwa manusia dapat memiliki rasa cinta dan keterlibatan yang mendalam dengan lebih dari satu orang sekaligus.

Pada poliamori, pasangan romantis yang terlibat dapat memiliki hubungan yang bervariasi. Hubungan ini dapat berupa hubungan terbuka, di mana semua anggota hubungan saling mengetahui dan menerima keberadaan pasangan lain. Hubungan ini juga dapat berupa hubungan hierarkis, di mana salah satu pasangan memiliki status yang lebih tinggi daripada pasangan lainnya.

Poliamori bukanlah pilihan yang sesuai untuk semua orang. Hubungan ini membutuhkan komunikasi yang sangat baik, batasan yang jelas, serta rasa hormat dan kepercayaan di antara semua pasangan yang terlibat.

Baca Juga: 25 Singkatan Gaul Bahasa Inggris dan Artinya yang Sering Digunakan saat Chatting

Penyebab terjadinya poliamori

Poliamori tidak memiliki penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi, karena keputusan untuk menjalani poliamori bersifat pribadi dan kompleks. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orang untuk memilih poliamori, dilansir dari Very Well Mind.

1. Kepercayaan pada Fleksibilitas Hubungan:

Beberapa orang memiliki pandangan bahwa bentuk hubungan monogami tidak selalu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka. Mereka mungkin meyakini bahwa fleksibilitas dalam hubungan dapat memberikan kebebasan yang lebih besar dan memungkinkan untuk pengalaman yang lebih kaya.

2. Pemahaman Terhadap Keanekaragaman Emosional dan Seksual:

Beberapa individu mengakui bahwa mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cinta dan koneksi emosional dengan lebih dari satu orang pada saat yang bersamaan. Poliamori dapat menjadi cara bagi mereka untuk menjalani keanekaragaman emosional dan seksual tersebut tanpa melanggar prinsip-prinsip kejujuran dan persetujuan.

3. Keyakinan pada Komunikasi Terbuka:

Poliamori sering kali memerlukan tingkat komunikasi yang sangat tinggi di antara semua pihak yang terlibat. Beberapa individu yang memilih poliamori mungkin meyakini bahwa komunikasi terbuka dapat memperkuat hubungan dan mengatasi masalah dengan lebih efektif.

4. Pentingnya Kebebasan Individu:

Orang-orang yang cenderung memilih poliamori mungkin menghargai kebebasan individu dan ingin membebaskan diri dari norma-norma sosial yang mendukung monogami eksklusif. Poliamori dapat memberikan ruang bagi perkembangan pribadi dan eksplorasi tanpa merasa terbatas oleh batasan hubungan monogami.

5. Keterlibatan pada Komunitas Poliamori:

Adanya komunitas poliamori dapat memengaruhi individu untuk mempertimbangkan atau memilih gaya hidup ini. Komunitas dapat menyediakan dukungan, sumber daya, dan pemahaman yang diperlukan bagi mereka yang tertarik untuk menjalani poliamori.

Baca Juga: Apa itu Toxic Relationship? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Menghindarinya

Perbedaan Poliamori dan Selingkuh

Poliamori dan selingkuh adalah dua konsep yang berbeda secara fundamental dalam konteks hubungan dan etika. Berikut adalah perbedaan antara poliamori dan selingkuh:

1. Definisi:

  • Poliamori: Poliamori adalah bentuk hubungan di mana seseorang memiliki lebih dari satu pasangan romantis secara terbuka dan dengan persetujuan semua pihak yang terlibat. Ini melibatkan komunikasi terbuka, kejujuran, dan persetujuan bersama.
  • Selingkuh: Selingkuh terjadi ketika seseorang yang sudah terlibat dalam hubungan monogami secara rahasia terlibat dalam hubungan romantis atau seksual dengan orang lain tanpa pengetahuan atau persetujuan pasangan mereka.
2. Persetujuan:

  • Poliamori: Poliamori membutuhkan persetujuan terbuka dan jelas dari semua pihak yang terlibat. Semua pasangan yang terlibat mengetahui dan menyetujui keberlanjutan hubungan yang melibatkan lebih dari dua orang.
  • Selingkuh: Selingkuh melibatkan pelanggaran kesepakatan atau komitmen dalam hubungan monogami. Pasangan yang diselingkuhi biasanya tidak mengetahui atau tidak menyetujui hubungan tambahan yang terjadi.
3. Komunikasi:

  • Poliamori: Komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci dalam poliamori. Semua pihak terlibat berbicara secara terbuka tentang kebutuhan, harapan, dan perasaan mereka untuk menjaga keseimbangan dan kesejahteraan semua anggota.
  • Selingkuh: Selingkuh melibatkan kekurangan dalam komunikasi dan kejujuran. Seseorang yang berselingkuh mungkin menyembunyikan hubungan tambahan mereka dari pasangan utama, yang dapat merusak kepercayaan dan kestabilan hubungan.
4. Etika dan Kesepakatan:

  • Poliamori: Poliamori dianggap etis ketika semua pihak terlibat setuju dan bekerja sama untuk menjalani hubungan tersebut. Etika ini mencakup kejujuran, transparansi, dan keadilan.
  • Selingkuh: Selingkuh dianggap tidak etis karena melibatkan pelanggaran kesepakatan dan kepercayaan dalam hubungan monogami. Ini dapat menyebabkan kerusakan emosional dan akibat negatif lainnya.
5. Keterbukaan:

  • Poliamori: Poliamori menekankan keterbukaan dan transparansi antara semua anggota hubungan. Komunikasi terbuka tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan adalah bagian integral dari hubungan poliamori.
  • Selingkuh: Selingkuh melibatkan rahasia dan penipuan. Seseorang yang berselingkuh mungkin mencoba menyembunyikan hubungannya dari pasangan utama, yang dapat menciptakan ketidakseimbangan dan keretakan dalam hubungan.
Setiap hubungan poliamori memiliki dinamika dan aturan sendiri, dan tidak ada satu format tunggal yang diterapkan pada semua kasus poliamori.

Beberapa orang mungkin menjalani poliamori sepanjang hidup mereka, sementara yang lain mungkin mengadopsinya untuk jangka waktu tertentu sebelum kembali ke hubungan monogami.

Itulah beberapa penjelasan terkait arti dari poliamori dari penyebab hingga perbedaan dengan selingkuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News