KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali arti dari Poliamori yang berbeda dengan fenomena perselingkuhan. Pahami mulai dari penyebab dan ciri-ciri istilah hubungan yang sedang populer di media sosial ini. Poliamori diklaim berkembang di negara barat dan tumbuh menjadi sebuah fenomena hubungan sosial, sehingga menjadi lawan dari hubungan monogami. Poliamori juga memiliki fundamental yang berbeda dengan fenomena selingkuah, yang pada dasarnya memilih unsur kebohongan.
Apa itu Poliamori?
Penyebab terjadinya poliamori
Poliamori tidak memiliki penyebab tunggal yang dapat diidentifikasi, karena keputusan untuk menjalani poliamori bersifat pribadi dan kompleks. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi orang untuk memilih poliamori, dilansir dari Very Well Mind. 1. Kepercayaan pada Fleksibilitas Hubungan: Beberapa orang memiliki pandangan bahwa bentuk hubungan monogami tidak selalu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi mereka. Mereka mungkin meyakini bahwa fleksibilitas dalam hubungan dapat memberikan kebebasan yang lebih besar dan memungkinkan untuk pengalaman yang lebih kaya. 2. Pemahaman Terhadap Keanekaragaman Emosional dan Seksual: Beberapa individu mengakui bahwa mereka memiliki kemampuan untuk merasakan cinta dan koneksi emosional dengan lebih dari satu orang pada saat yang bersamaan. Poliamori dapat menjadi cara bagi mereka untuk menjalani keanekaragaman emosional dan seksual tersebut tanpa melanggar prinsip-prinsip kejujuran dan persetujuan. 3. Keyakinan pada Komunikasi Terbuka: Poliamori sering kali memerlukan tingkat komunikasi yang sangat tinggi di antara semua pihak yang terlibat. Beberapa individu yang memilih poliamori mungkin meyakini bahwa komunikasi terbuka dapat memperkuat hubungan dan mengatasi masalah dengan lebih efektif. 4. Pentingnya Kebebasan Individu: Orang-orang yang cenderung memilih poliamori mungkin menghargai kebebasan individu dan ingin membebaskan diri dari norma-norma sosial yang mendukung monogami eksklusif. Poliamori dapat memberikan ruang bagi perkembangan pribadi dan eksplorasi tanpa merasa terbatas oleh batasan hubungan monogami. 5. Keterlibatan pada Komunitas Poliamori: Adanya komunitas poliamori dapat memengaruhi individu untuk mempertimbangkan atau memilih gaya hidup ini. Komunitas dapat menyediakan dukungan, sumber daya, dan pemahaman yang diperlukan bagi mereka yang tertarik untuk menjalani poliamori. Baca Juga: Apa itu Toxic Relationship? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara MenghindarinyaPerbedaan Poliamori dan Selingkuh
Poliamori dan selingkuh adalah dua konsep yang berbeda secara fundamental dalam konteks hubungan dan etika. Berikut adalah perbedaan antara poliamori dan selingkuh: 1. Definisi:- Poliamori: Poliamori adalah bentuk hubungan di mana seseorang memiliki lebih dari satu pasangan romantis secara terbuka dan dengan persetujuan semua pihak yang terlibat. Ini melibatkan komunikasi terbuka, kejujuran, dan persetujuan bersama.
- Selingkuh: Selingkuh terjadi ketika seseorang yang sudah terlibat dalam hubungan monogami secara rahasia terlibat dalam hubungan romantis atau seksual dengan orang lain tanpa pengetahuan atau persetujuan pasangan mereka.
- Poliamori: Poliamori membutuhkan persetujuan terbuka dan jelas dari semua pihak yang terlibat. Semua pasangan yang terlibat mengetahui dan menyetujui keberlanjutan hubungan yang melibatkan lebih dari dua orang.
- Selingkuh: Selingkuh melibatkan pelanggaran kesepakatan atau komitmen dalam hubungan monogami. Pasangan yang diselingkuhi biasanya tidak mengetahui atau tidak menyetujui hubungan tambahan yang terjadi.
- Poliamori: Komunikasi terbuka dan jujur adalah kunci dalam poliamori. Semua pihak terlibat berbicara secara terbuka tentang kebutuhan, harapan, dan perasaan mereka untuk menjaga keseimbangan dan kesejahteraan semua anggota.
- Selingkuh: Selingkuh melibatkan kekurangan dalam komunikasi dan kejujuran. Seseorang yang berselingkuh mungkin menyembunyikan hubungan tambahan mereka dari pasangan utama, yang dapat merusak kepercayaan dan kestabilan hubungan.
- Poliamori: Poliamori dianggap etis ketika semua pihak terlibat setuju dan bekerja sama untuk menjalani hubungan tersebut. Etika ini mencakup kejujuran, transparansi, dan keadilan.
- Selingkuh: Selingkuh dianggap tidak etis karena melibatkan pelanggaran kesepakatan dan kepercayaan dalam hubungan monogami. Ini dapat menyebabkan kerusakan emosional dan akibat negatif lainnya.
- Poliamori: Poliamori menekankan keterbukaan dan transparansi antara semua anggota hubungan. Komunikasi terbuka tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan adalah bagian integral dari hubungan poliamori.
- Selingkuh: Selingkuh melibatkan rahasia dan penipuan. Seseorang yang berselingkuh mungkin mencoba menyembunyikan hubungannya dari pasangan utama, yang dapat menciptakan ketidakseimbangan dan keretakan dalam hubungan.