Apa Itu Jejak Digital? Ini 5 Cara Menghilangkan Informasi Pribadi di Internet



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali apa itu jejak digital dan cara menghilangkannya dengan beberapa langkah. Jejak digital bisa menjadi penentu aspek penting dalam hidup Anda, mulai dari masuk ke perguruan tinggi hingga mendapatkan pekerjaan baru.

Sayangnya, ini juga memiliki risiko agar tidak berdampak negatif pada Anda di kemudian hari.

Anda dapat membersihkan jejak digital dengan menghapus akun yang tidak lagi digunakan, tidak membagikan informasi pribadi di media sosial, dan menggunakan pengelola kata sandi.


Baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang jejak digital dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaganya tetap bersih.

Baca Juga: Cara Menghapus Riwayat Pencarian Google Chrome di Laptop dan HP dalam 5 Tahapan

Apakah Jejak Digital Permanen?

Nah, jejak digital adalah keberadaan informasi Anda di internet sebagai hasil dari aktivitas online Anda dan, ya, itu bisa permanen. Ada dua jenis jejak digital, pasif dan aktif.

Sebenernya, jejak digital pasif dibuat oleh informasi yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan, seperti ketika sebuah situs melacak alamat IP atau lokasi perkiraan.

Jejak digital aktif adalah ketika Anda dengan sengaja membagikan informasi secara online, seperti memposting di media sosial atau menyetujui penerimaan cookie di perangkat.

Agar identitas yang sebelumnya tersebar di internet Anda bisa ikuti cara menghilangkannya, dilansir dari Keeper Security.

1. Cari Nama Anda

Anda perlu mencari nama Anda di internet untuk membersihkan jejak digital. Anda dapat melakukan ini dengan mencari nama di mesin pencari seperti Google. Dengan mencari nama Anda, Anda menempatkan diri Anda dalam posisi orang lain yang mungkin mencari Anda secara online.

Langkah ini memberi Anda gambaran jelas tentang apa yang mungkin terkait dengan nama Anda dan apa yang dapat digunakan oleh penjahat siber untuk melawan Anda jika Anda menjadi target.

Mencari nama Anda juga memungkinkan Anda melihat informasi apa yang tersedia sebagai data publik. Memiliki data Anda online, seperti nomor telepon dan alamat rumah, bisa menjadi risiko keamanan besar.

Apabila Anda melihat bahwa data tersedia untuk umum, hubungi situs web tempat data muncul dan minta untuk menghapus informasi.

2. Hapus dan Nonaktifkan Akun Media Sosial

Dalam akun baru secara konstan adalah praktik berbahaya karena mengharuskan Anda membuat login baru setiap kali. Login baru berarti membuat kata sandi baru, yang seharusnya selalu kuat dan berbeda untuk setiap akun.

Namun, karena orang sering kesulitan mengingat kata sandi unik untuk semuanya, banyak orang menggunakan kembali kata sandi di beberapa akun atau menggunakan kata sandi yang lemah yang mudah disusupi.

Untuk menghapus atau menonaktifkan akun yang tidak digunakan lagi, Anda harus mengumpulkan daftar akun yang telah Anda buat. Jika Anda adalah seseorang yang menggunakan pengelola kata sandi di browser,

Anda dapat melihat situs mana saja yang telah Anda buat login dengan membuka pengelola kata sandi. Setelah membuat daftar akun yang tidak lagi Anda gunakan, hapus atau nonaktifkan medsos.

Anda juga harus beralih ke pengelola kata sandi yang tidak ada di browser Anda karena tidak seaman yang dipikirkan.

3. Jangan Oversharing

Selalu menggoda untuk membagikan segalanya secara online, tetapi berbagi berlebihan di media sosial menempatkan informasi Anda dalam risiko untuk digunakan melawan Anda. Hal ini juga dapat merusak reputasi Anda.

Selalu berpikir sebelum memposting agar tidak ada yang bisa digunakan melawan Anda secara personal. Anda mungkin juga mempertimbangkan untuk meninjau akun media sosial Anda dan mengarsipkan atau menghapus postingan yang dapat berdampak negatif. Menjaga jejak digital yang bersih berarti berhati-hati dengan apa yang dibagikan.

4. Sesuaikan Pengaturan Privasi

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa pengaturan pada perangkat kita secara otomatis dikonfigurasikan dengan tingkat privasi yang paling rendah.

Anda dapat membatasi jumlah data pribadi yang dapat diakses dan dibagikan oleh perangkat, aplikasi, dan browser dengan mengkonfigurasi pengaturan privasi sesuai dengan apa yang Anda anggap sesuai.

Atur pengaturan privasi Anda agar Anda selalu membagikan informasi sesedikit mungkin. Ini dapat mencakup membuat akun media sosial privat dan tidak membagikan lokasi Anda dengan aplikasi atau browser tertentu.

5. Gunakan Pengelola Kata Sandi

Pengelola kata sandi menjadi alat keamanan siber yang membantu melacak informasi login sekaligus menyimpannya dengan aman dalam sebuah lemari besi yang terenkripsi. Anda bisa mengelola kata sandi dapat membantu menjaga jejak digital tetap bersih karena akan selalu tahu akun baru apa saja yang didaftarkan ketika disimpan.

Ini membuatnya lebih mudah untuk melacak akun mana yang tidak Anda gunakan lagi sehingga dapat mengambil langkah untuk menghapus atau menonaktifkannya.

Beberapa website dengan akun tertentu bisa saja mengalami kebocoran data termasuk kode keamanan pengguna.

Selain itu, pengelola kata sandi juga akan menghasilkan kata sandi yang kuat untuk setiap akun baru. Artinya Anda tidak perlu lagi menggunakan kembali kata sandi atau menggunakan kata sandi yang lemah.

Demikian informasi terkait panduan dalam mengelola identitas hingga jejak digital yang ada di Internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News