Apa itu Karat Emas? Pengertian, Fungsi, Standar, dan Cara Menghitungnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali apa itu hitungan karat emas, fungsi, standar, dan cara menghitungnya. Karat emas mengacu pada kemurnian atau kadar emas dalam suatu logam campuran, terutama dalam perhiasan.

Karat merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persentase emas murni dalam campuran logam tersebut. Satu karat setara dengan 1/24 bagian, sehingga emas murni memiliki nilai karat 24.

Di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat, persentase emas dalam perhiasan juga dapat dinyatakan dalam persentase.


Berikut penjelasan lebih lanjut tentang karat emas yang wajib Anda pahami sebelum melakukan transaksi jual beli emas perhiasan.

Baca Juga: Peluang dan Kebutuhan Investasi Emas

Melansir dari laman Pegadaian, terdapat istilah dagang untuk emas 24, 23 dan 22. Sehingga, jenis emas 24, 23 dan 22 jangan disamakan dengan Emas 24K, 23K dan 22K pada kadar aslinya.

Umumnya istilah Emas 24 di toko emas ini kadarnya berkisar 80%-96% yang dikenal dengan emas tua, sedangkan Emas 23 kadarnya berkisar 60%-70%. Lalu Emas 22 kadarnya berkisar 30%-42% atau dikenal dengan emas muda.

Kemurnian dan Karat Emas

Pada dasarnya, hanya ada dua jenis emas yang beredar di masyarakat.

  • Emas Murni (24 Karat): Emas murni atau 24 karat adalah emas yang tidak dicampur dengan logam lain. Meskipun memiliki kemurnian tertinggi, emas murni cenderung lunak dan rentan terhadap goresan atau deformasi.
  • Emas Campuran (Karat Kurang dari 24): Perhiasan emas seringkali terbuat dari campuran emas dengan logam lain, seperti tembaga atau perak, untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.

Fungsi Karat dalam Perhiasan

Ada beberapa fungsi penggunaan karat dalam produksi dan penjualan emas.

  • Karat emas memberikan informasi tentang seberapa murni emas dalam perhiasan.
  • Semakin tinggi nilai karat, semakin tinggi kemurnian emas, tetapi juga semakin lunak dan rentan terhadap kerusakan.
  • Emas dengan karat lebih rendah biasanya lebih kuat karena campuran logam lainnya.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Membersihkan Perhiasan Emas yang Kusam Agar Kembali Berkilau

Alat pengukur karat emas

Ada beberapa alat pengukur karat emas yang beredar di produsen hingga tempat berniaga.

1. Alat Uji Karat

Ini adalah metode tradisional dan relatif sederhana. Digunakan untuk mengukur kadar emas dalam satuan karat (1 karat = 1/24 bagian emas murni).

Bekerja dengan menggesekkan emas pada batu ujian dan membandingkan tanda yang dihasilkan dengan tanda standar untuk menentukan karat. Alat ini mudah digunakan dan terjangkau, tetapi tidak seakurat metode lain.

2. Karatmeter Elektronik

Alat genggam portabel yang menggunakan prinsip konduktivitas listrik untuk mengukur kadar emas. Lebih akurat daripada alat uji karat dan dapat mengukur kadar emas dalam satuan desimal karat.

Mudah digunakan dan relatif terjangkau, tetapi mungkin tidak cocok untuk emas yang sangat tua atau terkontaminasi.

3. X-Ray Fluorescence (XRF)

Metode analisis non-destruktif yang menggunakan sinar X untuk menentukan komposisi elemen suatu objek. Uji ini sangat akurat dan dapat mengukur kadar emas dan elemen lain dalam suatu objek dengan presisi tinggi.

Biasanya digunakan oleh toko perhiasan profesional dan lembaga pengujian karena harganya yang mahal dan memerlukan keahlian khusus.

4. Asam Nitrat

Metode kuno yang digunakan untuk menguji keaslian emas dengan merendamnya dalam asam nitrat. Emas asli tidak akan bereaksi dengan asam, sedangkan logam lain akan larut. Berisiko dan dapat merusak objek, tidak disarankan untuk dilakukan sendiri.

Baca Juga: Ini Strategi Investasi 2024 Robert Kiyosaki, Bocorkan Waktu Tepat untuk Beli Bitcoin

Standar karat emas di Indonesia

Standar Karat di Indonesia diatur pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 13-3487-2005 sebagai standar karat emas yang diakui di Indonesia. Berikut adalah daftar kandungan emas untuk setiap karat, disajikan dengan simbol persen (%):

  • 24 Karat: Kandungan emas murni sekitar 99—99,9%.
  • 23 Karat: Kandungan emas murni sekitar 94,80—98,89%.
  • 22 Karat: Kandungan emas murni sekitar 90,60—94,79%.
  • 21 Karat: Kandungan emas murni sekitar 86,50—90,59%.
  • 20 Karat: Kandungan emas murni sekitar 82,30—86,49%.
  • 19 Karat: Kandungan emas murni sekitar 78,20—82,29%.
  • 18 Karat: Kandungan emas murni sekitar 75,40—78,49%.
  • 14 Karat: Kandungan emas murni sekitar 58,30—41,70%.
  • 10 Karat: Kandungan emas murni sekitar 41,70—58,30%.
Simbol persen (%) digunakan untuk menunjukkan proporsi kandungan emas dalam setiap karat, dengan persentase yang semakin tinggi mencerminkan tingkat kemurnian emas yang lebih tinggi.

Kadar emas yang ditetapkan dalam standar SNI ini menjadi acuan bagi produsen dan konsumen dalam memproduksi dan membeli perhiasan atau barang-barang lain yang mengandung emas.

Cara Menghitung Persentase Emas

Persentase emas dalam suatu perhiasan dapat dihitung dengan membagi jumlah karat dengan 24.

Contoh: Perhiasan dengan 10 karat memiliki persentase emas sekitar 41% (10/24 x 100%). Sehingga, emas 10 karat ini akan diperjual belikan dengan istilah Emas 22 di toko perhiasaan terdekat.

Harga emas seringkali dihitung berdasarkan karat dan beratnya. Emas murni memiliki nilai lebih tinggi daripada emas campuran dengan logam lain.

Itulah beberapa panduan dan penjelasan terkait penggunaan karat emas dalam perdagangan dan produksi perhiasan berharga.

Selanjutnya: Berapa Ukuran Download Devil May Cry: Peak of Combat APK Android? Ini Link Resminya

Menarik Dibaca: Tips Bangun Branding Secara Profesional Melalui LinkedIn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News