KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali apa itu hitungan karat emas, fungsi, standar, dan cara menghitungnya. Karat emas mengacu pada kemurnian atau kadar emas dalam suatu logam campuran, terutama dalam perhiasan. Karat merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persentase emas murni dalam campuran logam tersebut. Satu karat setara dengan 1/24 bagian, sehingga emas murni memiliki nilai karat 24. Di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat, persentase emas dalam perhiasan juga dapat dinyatakan dalam persentase.
Kemurnian dan Karat Emas
- Emas Murni (24 Karat): Emas murni atau 24 karat adalah emas yang tidak dicampur dengan logam lain. Meskipun memiliki kemurnian tertinggi, emas murni cenderung lunak dan rentan terhadap goresan atau deformasi.
- Emas Campuran (Karat Kurang dari 24): Perhiasan emas seringkali terbuat dari campuran emas dengan logam lain, seperti tembaga atau perak, untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
Fungsi Karat dalam Perhiasan
Ada beberapa fungsi penggunaan karat dalam produksi dan penjualan emas.- Karat emas memberikan informasi tentang seberapa murni emas dalam perhiasan.
- Semakin tinggi nilai karat, semakin tinggi kemurnian emas, tetapi juga semakin lunak dan rentan terhadap kerusakan.
- Emas dengan karat lebih rendah biasanya lebih kuat karena campuran logam lainnya.
Alat pengukur karat emas
Ada beberapa alat pengukur karat emas yang beredar di produsen hingga tempat berniaga. 1. Alat Uji Karat Ini adalah metode tradisional dan relatif sederhana. Digunakan untuk mengukur kadar emas dalam satuan karat (1 karat = 1/24 bagian emas murni). Bekerja dengan menggesekkan emas pada batu ujian dan membandingkan tanda yang dihasilkan dengan tanda standar untuk menentukan karat. Alat ini mudah digunakan dan terjangkau, tetapi tidak seakurat metode lain. 2. Karatmeter Elektronik Alat genggam portabel yang menggunakan prinsip konduktivitas listrik untuk mengukur kadar emas. Lebih akurat daripada alat uji karat dan dapat mengukur kadar emas dalam satuan desimal karat. Mudah digunakan dan relatif terjangkau, tetapi mungkin tidak cocok untuk emas yang sangat tua atau terkontaminasi. 3. X-Ray Fluorescence (XRF) Metode analisis non-destruktif yang menggunakan sinar X untuk menentukan komposisi elemen suatu objek. Uji ini sangat akurat dan dapat mengukur kadar emas dan elemen lain dalam suatu objek dengan presisi tinggi. Biasanya digunakan oleh toko perhiasan profesional dan lembaga pengujian karena harganya yang mahal dan memerlukan keahlian khusus. 4. Asam Nitrat Metode kuno yang digunakan untuk menguji keaslian emas dengan merendamnya dalam asam nitrat. Emas asli tidak akan bereaksi dengan asam, sedangkan logam lain akan larut. Berisiko dan dapat merusak objek, tidak disarankan untuk dilakukan sendiri. Baca Juga: Ini Strategi Investasi 2024 Robert Kiyosaki, Bocorkan Waktu Tepat untuk Beli BitcoinStandar karat emas di Indonesia
Standar Karat di Indonesia diatur pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 13-3487-2005 sebagai standar karat emas yang diakui di Indonesia. Berikut adalah daftar kandungan emas untuk setiap karat, disajikan dengan simbol persen (%):- 24 Karat: Kandungan emas murni sekitar 99—99,9%.
- 23 Karat: Kandungan emas murni sekitar 94,80—98,89%.
- 22 Karat: Kandungan emas murni sekitar 90,60—94,79%.
- 21 Karat: Kandungan emas murni sekitar 86,50—90,59%.
- 20 Karat: Kandungan emas murni sekitar 82,30—86,49%.
- 19 Karat: Kandungan emas murni sekitar 78,20—82,29%.
- 18 Karat: Kandungan emas murni sekitar 75,40—78,49%.
- 14 Karat: Kandungan emas murni sekitar 58,30—41,70%.
- 10 Karat: Kandungan emas murni sekitar 41,70—58,30%.