Apa Itu Keanekaragaman Hayati? Ini Sejarah Hari Keragaman Hayati Internasional 22 Mei



KONTAN.CO.ID - Hari Keanekaragaman Hayati Internasional diperingati pada Rabu, 21 Mei 2024. Tujuan peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional untuk menggalakkan isu-isu keanekaragaman hayati di dunia. 

Apalagi, pendorong utama hilangnya keanekaragaman hayati global adalah perubahan iklim, eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam, polusi dan urbanisasi. Keanekaragaman hayati adalah jalinan hidup planet kita yang menopang kesejahteraan manusia di masa sekarang dan di masa depan.    Lantas, apa itu keanekaragaman hayati dan seperti apa sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Internasional?

Baca Juga: 20 Twibbon Hari Keanekaragaman Hayati 2024 dan Cara Unggahnya di Media Sosial!

Apa itu keanekaragaman hayati?


Keanekaragaman hayati merupakan topik yang kompleks namun terus berkembang dan menjadi perhatian tidak hanya bagi para ilmuwan, namun juga bagi para pembuat kebijakan di seluruh dunia. 

Istilah keanekaragaman hayati pertama kali dikemukakan pada 1985 oleh Walter G. Rosen pada  1985. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman kehidupan di Bumi dan pola alami yang terbentuk di dalamnya. 

Dirangkum dari laman Gramedia, keanekaragaman adalah melukiskan keadaan yang bermacam-macam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah.

Sedangkan kata hayati itu sendiri berarti sesuatu yang hidup. Sehingga, keanekaragaman hayati adalah keberagaman mahluk hidup yang bisa terjadi akibat adanya Perbedaan-perbedaan mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, warna, jumlah tekstur, penampilan dan juga sifat-sifatnya.

Baca Juga: Kementerian BUMN Adakan Aksi Program Relawan Bakti BUMN di Raja Ampat

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Internasional

Sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dimulai pada 1988 ketika Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) membentuk Kelompok Kerja Ad Hoc yang terdiri dari para ahli keanekaragaman hayati untuk mengeksplorasi perlunya membentuk konvensi tentang keanekaragaman hayati.

Dirangkum dari laman National Geographic, pada 29 Desember 1993, PBB secara resmi mendeklarasikan konvensi tersebut. Saat ini, kelompok ini dikenal sebagai The Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi Keanekaragaman Hayati. 

CBD adalah perjanjian internasional untuk konservasi keanekaragaman hayati, pemanfaatan berkelanjutan komponen keanekaragaman hayati. 

Dengan 196 Pihak, CBD mempunyai partisipasi universal antar negara. Konvensi ini berupaya mengatasi semua ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.

Baca Juga: SISI Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024

Pada 2000, Majelis Umum PBB secara resmi mencanangkan tanggal 22 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Internasional (IDB). Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan diadopsinya teks awal CBD, yaitu pada 22 Mei 1992. 

Berkat upayanya, Konvensi ini mempunyai peserta dari hampir semua negara. Banyak kawasan di bumi kini dikonservasi sebagai bagian dari kawasan lindung dan pusat keanekaragaman hayati. 

Konvensi ini terus mengatasi ancaman terhadap keanekaragaman hayati dengan menghasilkan laporan ilmiah dan mengembangkan alat untuk membantu upaya konservasi. Pada tanggal 22 Mei 2018, peringatan 25 tahun IDB dirayakan oleh negara-negara peserta di seluruh dunia.

Demikian penjelasan mengenai apa itu keanekaragaman hayati dan sejarah Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 22 Mei. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News