KONTAN.CO.ID - Mengenal apa itu KTT Perdamaian Gaza atau Gaza Peace Summit. Pertemuan Gaza Peace Summit yang digelar di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Oktober 2025 menjadi sorotan dunia sebagai upaya besar mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza. Donald Trump mengumumkan pada Rabu lalu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana 20 poin miliknya. Kemudian, gencatan senjata di Gaza dapat membebaskan seluruh sandera Israel dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina.
Apa itu Gaza Peace Summit di Mesir?
Mengutip dari Reuters, Gaza Peace Summit juga dikenal sebagai Sharm El-Sheikh Peace Summit adalah pertemuan diplomatik internasional yang dijadwalkan berlangsung pada 13 Oktober 2025 di Sharm El-Sheikh, Mesir. Pertemuan ini diadakan sebagai tindak lanjut terhadap kesepakatan fase pertama dari rencana perdamaian Gaza. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ini tujuan menindaklanjuti langkah-langkah konkrit untuk mengakhiri konflik dan memberi arahan bagi perdamaian jangka panjang. Baca Juga: Meski Prioritas Prabowo, Kemenkeu Pastikan Belum Ada Perintah Kenaikan Gaji PNS 2026 Konflik Gaza yang menjadi latar belakang pertemuan ini bermula dari serangkaian bentrokan dan serangan antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina di wilayah Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan membuat daerah tersebut hampir tidak layak huni. Rencana perdamaian yang diajukan (oleh Trump) mencakup beberapa fase, termasuk gencatan senjata, pertukaran tahanan, penarikan pasukan Israel, serta restrukturisasi pemerintahan di Gaza. Summit ini merupakan titik krusial untuk menyelaraskan dukungan internasional dan menetapkan komitmen konkret dari berbagai negara terhadap stabilitas Gaza jangka panjang. Baca Juga: Ada Prospek Gencatan Senjata di Gaza, Harga Komoditas Energi Kompak MelemahTujuan dan Agenda Utama
Beberapa tujuan dan isu utama yang diangkat dalam summit ini antara lain:- Menyepakati langkah-langkah lanjutan pelaksanaan rencana perdamaian Gaza (governance, keamanan, rekonstruksi).
- Membahas bentuk pemerintahan masa depan di Gaza, terutama mekanisme administratif dan keamanan pasca-konflik.
- Menetapkan dukungan internasional untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi wilayah Gaza yang hancur akibat konflik.
- Menciptakan kerangka diplomatik dan politik untuk menjaga gencatan senjata jangka panjang dan stabilitas regional.