KONTAN.CO.ID - Beberapa waktu lalu kasus polio di Aceh ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemnkes RI). Pasalnya, penyakit yang menyebabkan kelumpuhan ini muncul kembali setelah 10 tahun Indonesia dinyatakan bebas polio. Kejadian ini wajib diwaspadai oleh masyarakat, khususnya orangtua yang memiliki anak-anak yang masih kecil.
Penyebab dan cara penularan polio
Dilansir dari Instagram Kemenkes, polio (Poliomielitis) adalah penyakit menular yang menyerang sistem syaraf pusat, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan. Pada kasus yang lebih berat, penyakit ini dapat membahayakan penderitanya karena kelumpuhan permanen yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit polio disebabkan oleh virus Polio yang mudah menular terutama pada masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. Anak-anak usia di bawah 5 tahun, terutama yang belum mendapatkan imunisasi polio, memiliki resiko terpapar virus ini lebih besar dibandingkan anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi. Meskipun mayoritas menyerang balita, penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa batasan usia. Melansir situs Infeksi Emerging Kemenkes, virus ini dapat menyebar melalui kontak orang ke orang atau melalui lalat yang memindahkan virus polio dari feses ke makanan. Virus polio masuk melalui mulut dan berkembang biak di usus. Kemudian, virus ini dibuang melalui feses ke lingkungan,d dan dapat menyebar terutama di lingkungan yang memiliki kebersihan dan sanitasi buruk. Namun, virus ini bisa mati dan tidak rentan menginfeksi jika masyarakat telah mendapatkan imunisasi polio. Artinya, semakin tinggi tingkat cakupan imunisasi suatu daerah, maka penyebaran virus polio di daerah tersebut bisa ditekan bahkan hilang. Baca Juga: 7 Prospek Kerja yang Menjanjikan Buat Lulusan Teknik Perkapalan, Simak Apa SajaGejala penyakit polio
Umumnya, orang-orang tidak sadar mereka telah terinfeksi. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak sadar telah membawa virus di dalam tubuh mereka dan dapat “diam-diam” menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain. Meskipun hampir tidak bergejala atau gejala yang ditimbulkan ringan, masyarakat perlu mengetahui apa saja tanda awal dari penyakit polio. Virus polio memiliki masa inkubasi selama 3-6 hari sedangkan kelumpuhan terjadi dalam kurun waktu 7-21 hari. Sebanyak 90 persen orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau gejala yang muncul sangat ringan. Pada kondisi lain, gejala awal penyakit polio diantaranya seperti demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai. Gejala penderita polio dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:- Polio non-paralisis: Muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit
- Polio paralisis: Sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
- Sindrom pasca-polio: Sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.