Apa Itu Ultra Processed Food? Ketahui Contoh dan Dampaknya bagi Kesehatan



MOMSMONEY.ID - Disebut tidak baik untuk kesehatan tubuh. Apa itu ultra processed food sebenarnya?

Makanan ultra processed atau ultra processed food (UPF) merupakan jenis makanan yang telah melalui berbagai tahap pengolahan dengan tambahan bahan-bahan kimia, pengawet, perasa buatan, dan pewarna.

Proses ini dilakukan untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan rasa, atau memperbaiki tekstur makanan, namun seringkali mengorbankan nilai gizi asli dari makanan tersebut.


UPF telah menjadi bagian dari pola makan modern karena praktis dan mudah didapatkan, tetapi juga membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Jengkol bagi Kesehatan Tubuh? Cek Juga Efek Sampingnya!

Contoh ultra processed food

Setelah tahu apa itu ultra processed food, Anda juga perlu tahu contoh makanan sebagai berikut:

  • Mie instan
  • Sosis
  • Nugget
  • Makanan cepat saji (fast food)
  • Keripik
  • Kue-kue kemasan
  • Minuman ringan (soft drink)
  • Camilan yang mengandung bahan-bahan buatan.
Produk-produk ini biasanya mengandung gula tambahan, garam berlebih, serta lemak tidak sehat yang dapat berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Kapan Jam Makan yang Baik untuk Penderita Asam Lambung? Cek di Sini!

Dampak konsumsi ultra processed food bagi kesehatan

Konsumsi makanan ultra processed secara rutin dapat berdampak buruk bagi kesehatan karena kandungan gizinya yang rendah dan tingginya zat tambahan yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Bersumber dari laman Today, erikut beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi berlebihan ultra processed food:

1. Risiko kanker dan penyakit fatal lainnya

Pria yang mengonsumsi makanan ultraolahan dalam jumlah besar berisiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal. Produk daging olahan seperti ham, sosis, dan stik ikan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Apakah Penderita Asam Lambung Boleh Minum Teh Manis? Ini Jawabannya

2. Obesitas dan penyakit kronis

Konsumsi makanan ultraolahan yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak non-alkohol. Kandungan kalori tinggi, gula, dan lemak trans dalam makanan ini berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan.

3. Kesehatan mental yang buruk

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultraolahan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Ini mungkin disebabkan oleh tingginya jumlah aditif buatan dan rendahnya kandungan nutrisi esensial dalam makanan tersebut.

Baca Juga: 9 Manfaat Minum Kopi di Pagi Hari yang Tak Banyak Orang Tahu

Cara mengurangi konsumsi ultra processed food

Untuk mengurangi konsumsi ultra processed food, konsumsilah makanan utuh dan yang diolah seminimal mungkin. Anda disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan nabati, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

Melansir dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa cara mengurangi konsumsi ultra processed food:

1. Baca label makanan

Saat berbelanja, periksa label nutrisi dengan cermat. Hindari makanan dengan aditif dan pengawet umum seperti:

  • Sirup jagung fruktosa tinggi
  • BHA dan BHT
  • Karagenan
  • Pewarna makanan
  • Minyak terhidrogenasi
  • Monosodium glutamat (MSG)
  • Natrium nitrat dan nitrit
Baca Juga: 15 Kebiasaan yang Bisa Merusak Ginjal Anda, Ketahui Ada Apa Saja

2. Cari keseimbangan yang sehat

Anda tidak harus menghindari ultra processed food sepenuhnya. Cobalah untuk mulai dengan perubahan kecil, seperti menyeimbangkan makanan olahan dengan menambahkan lebih banyak makanan utuh ke dalam pola makan Anda.

Contohnya, jika Anda biasa menggunakan satu ultra processed food, tambahkan lebih banyak buah-buahan, sayuran, atau biji-bijian untuk menyeimbangkan konsumsi Anda.

3. Buat makanan sendiri

Anda masih bisa menikmati makanan favorit seperti nugget ayam atau kue, tetapi lebih sehat jika membuatnya sendiri.

Belajar teknik memasak yang berbeda memungkinkan Anda mengontrol jumlah gula, garam, atau bahan lain dalam resep. Contoh perubahan di rumah yang dapat Anda lakukan sebagai berikut:

  • Gantikan keripik kentang kemasan dengan keripik ubi buatan sendiri
  • Buat muffin pisang sehat daripada membeli kue kemasan
  • Gantikan roti putih dengan roti gandum dan madu buatan sendiri
Baca Juga: 8 Tips Menjaga Ginjal agar Tetap Sehat, Yuk Terapkan!

4. Bersikap realistis

Sulit untuk sepenuhnya menghindari ultra processed food, terutama dengan gaya hidup yang sibuk. Tetapi perubahan kecil, seperti memasak di rumah dan memodifikasi resep, dapat berdampak besar pada kesehatan Anda dalam jangka panjang.

Demikianlah ulasan lengkap terkait apa itu ultra processed food. Meskipun ultra processed food sangat praktis, konsumsi jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Mulai sekarang, yuk, ubah pola makan Anda dengan konsumsi makanan utuh!

Tonton: Cukup Direbus Saja, Ini 3 Daun yang Berkhasiat Obati Asam Lambung

Selanjutnya: BNI Finance Targetkan Pembiayaan Alat Berat Rp 90 Miliar hingga Akhir 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rezki Wening Hayuningtyas