Apa itu Whey Protein? Tujuan Konsumsi, Efek Samping, hingga Dosis bagi Pemula



Whey Protein - JAKARTA. Cek informasi terkait konsumsi whey protein, tujuan penggunaan, hingga efek sampingnya. Konsumsi protein tentu sangat penting untuk metabolisme tubuh.

Whey protein adalah jenis protein yang ditemukan dalam susu sapi. Protein whey diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan keju.

Konsumsi whey protein dalam dosis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tubuh biasanya aman bagi sebagian besar orang.


Biasanya, konsumsi whey protein harus disertai dengan olahraga rutin baik kardio maupun angkat beban.

Baca Juga: Inilah 7 Makanan Mengandung Zinc yang Bisa Lawan Jerawat

Selain itu, whey protein adalah sumber protein berkualitas tinggi yang mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh.

Berikut adalah beberapa informasi tentang konsumsi whey protein dilansir dari Very Well Health.

Tujuan Konsumsi

Whey Protein dapat membantu dalam pengembangan dan memperbaiki massa otot. Sebagai sumber protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan otot setelah latihan fisik. Whey protein dapat digunakan sebagai suplemen protein untuk meningkatkan asupan protein harian bagi individu yang kesulitan memenuhi kebutuhan protein melalui makanan biasa.

Konsumsi whey protein dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan membantu mengurangi asupan makanan berkalori tinggi.

Jenis Whey Protein

  • Whey Protein Concentrate: Whey protein concentrate adalah bentuk whey protein yang paling umum. Ini mengandung sekitar 70-80% protein dengan sedikit kandungan lemak dan karbohidrat.
  • Whey Protein Isolate: Whey protein isolate adalah bentuk yang lebih murni dari whey protein, dengan konsentrasi protein yang lebih tinggi (biasanya di atas 90%) dan kadar lemak dan karbohidrat yang lebih rendah.
  • Whey Protein Hydrolysate: Whey protein hydrolysate telah dipecah menjadi fragmen protein yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Baca Juga: 10 Makanan & Minuman Terlarang Bagi Mereka yang Berusia 40 Tahun ke Atas, Siaga!

Efek Samping konsumsi Whey Protein

Ada beberapa dampak dari konsumsi whey protein yang menyebabkan efek samping berikut:

  1. Gangguan pencernaan: Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, diare, mual, atau sakit perut setelah mengonsumsi whey protein. Ini bisa terjadi karena tubuh tidak mentoleransi protein whey atau terlalu banyak protein yang dikonsumsi sekaligus.
  2. Alergi: Sebagian kecil orang mungkin mengalami alergi terhadap protein whey, yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan wajah, atau sesak napas. Jika Anda memiliki riwayat alergi susu sapi atau alergi protein susu lainnya, perlu berhati-hati saat mengonsumsi whey protein.
  3. Masalah ginjal: Meskipun konsumsi whey protein dalam dosis yang wajar tidak biasanya menyebabkan masalah ginjal pada individu yang sehat, mereka dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah ada atau riwayat masalah ginjal mungkin perlu membatasi asupan protein, termasuk whey protein. Jika Anda memiliki masalah ginjal yang sudah ada, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi whey protein.
  4. Penambahan berat badan: Whey protein mengandung kalori dan protein yang tinggi, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa memperhatikan asupan kalori total Anda, bisa menyebabkan penambahan berat badan. Jika tujuan Anda adalah penurunan berat badan, pastikan mengatur dosis whey protein sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengimbanginya dengan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang.

Dosis Whey Protein

Dosis whey protein yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada kebutuhan individu, seperti tujuan, tingkat aktivitas, dan kebutuhan protein harian. Sebagai panduan umum, dosis 20-30 gram whey protein per porsi dapat memberikan manfaat yang cukup.

Whey protein dapat dikonsumsi sebelum, selama, atau setelah latihan fisik untuk membantu mempercepat pemulihan otot dan sintesis protein. Selain itu, whey protein juga dapat dikonsumsi sebagai camilan sehat atau sebagai bagian dari makanan penambah protein dalam resep olahraga.

Kombinasi dengan Makanan Lain

Whey protein dapat dicampur dengan air atau susu rendah lemak sebagai minuman protein. Selain itu ada resep lain seperti penggunaan whey ke smoothie, yogurt, oatmeal, atau makanan lainnya untuk meningkatkan asupan protein.

Perhatikan jumlah protein total yang dikonsumsi melalui makanan dan suplemen, dan sesuaikan dengan kebutuhan individu.

Penting untuk dicatat bahwa efek samping whey protein jarang terjadi jika dikonsumsi dengan bijak dan sesuai petunjuk.

Apabila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau memiliki kekhawatiran tentang penggunaan whey protein, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai suplementasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News