Apa Kacang Mete Menyebabkan Kolesterol? Cek Cara Menurunkan Kolesterol Usai Lebaran



Cara Menurunkan Kolesterol - JAKARTA. Apakah kacang mete bisa menyebabkan kolesterol? Simak cara menurunkan kolesterol setelah perayaan Lebaran.

Kacang mete adalah salah satu menu makanan yang banyak tersaji saat perayaan Lebaran. Kacang mete yang digoreng pun disukai banyak orang karena rasanya gurih.

Namun, ada kekhawatiran bahwa kacang mete menyebabkan kolesterol. Benarkah kacang mete menyebabkan kolesterol?


Dilansir dari Kompas.com, kacang mete yang benar-benar mentah (segar dari pohon) tidak aman dimakan karena mengandung zat beracun, yang dikenal sebagai urushiol.

Fakta nutrisi kacang mete

Sebelum membicarakan manfaat kacang mete, mari simak nutrisi yang terkandung dalam panganan yang sering hadir di meja tamu ini.

Baca Juga: Kacang Mete Menyebabkan Asam Urat? Cek Nilai Normal Asam Urat Laki-Laki & Wanita

Mengutip Healthline, dalam 1 ons (28 gram) kacang mete mengandung fakta nutrisi sebagai berikut:

  • Kalori: 157
  • Protein 5 gram
  • Lemak: 12 gram
  • Karbohidrat: 9 gram
  • Serat: 1 gram
  • Tembaga: 67 persen dari angka kebutuhan gizi (AKG) harian
  • Magnesium: 20 persen dari AKG harian
  • Mangan: 20 persen dari AKG harian
  • Seng: 15 persen dari AKG harian
  • Fosfor: 13 persen dari AKG harian
  • Besi: 11 persen dari AKG harian
  • Selenium: 10 persen dari AKG harian
  • Tiamin: 10 persen dari AKG harian
  • Vitamin K: 8 persen dari AKG harian
  • Vitamin B6: 7 persen dari AKG harian
Lalu, apakah kacang mete menyebabkan kolesterol?

Kacang mete memang mengandung lemak. Namun, kacang mete tidak menyebabkan kolesterol?

Pasalnya, lemak yang terkandung dalam kacang mete adalah lemak tak jenuh. Ini kategori lemak sehat yang dapat mengurangi risiko kematian dini dan penyakit jantung. Lalu, protein kacang mete juga disebut hampir setera dengan daging matang.

Kacang mete yang merupakan sumber serat rendah gula ini juga mengandung antioksidan. Antioksidan yang ditemukan dalam kacang mete adalah polifenol dan karotenoid.

Namun kalori kacang mete cukup tinggi, untuk itu batasi konsumsinya. Sebanyak 3 ons kacang mete mengandung 489 kkal atau nyaris seperempat kebutuhan kalori harian orang dewasa.

Macam manfaat kacang mete untuk kesehatan

Dari fakta nutrisi kacang mete, berikut manfaat kacang mete untuk kesehatan, seperti yang dikutip dari Medicine Net:

  • Membantu menjaga kesehatan jantung: kacang mete menyediakan lemak baik dan antioksidan yang membantu mengatur tekanan darah dan kadar kolesterol serta menjaga kesehatan jantung.
  • Baik untuk otot dan tulang: ini manfaat kacang mete yang kaya akan protein, kalsium, fosfor, magnesium, dan vitamin K. Nutrisi ini meningkatkan kesehatan tulang dan otot.
  • Bagus untuk kesehatan kulit dan rambut: vitamin B, vitamin E, protein, dan antioksidan kacang mete menutrisi kulit dan rambut Anda dari dalam.
  • Menjaga kesehatan mata: antioksidan seperti selenium, lutein, zeaksantin, dan vitamin C melindungi mata dari radikal bebas berbahaya.
  • Membantu mengontrol berat badan: kacang mete cukup mengenyangkan karena kaya protein dan serat. Jadi, makan kacang mete dapat membantu meningkatkan metabolisme, mengekang nafsu makan, dan mendukung penurunan berat badan.
  • Membantu mengelola kadar gula darah: kacang mete baik untuk penderita diabetes. Makanan nabati ini membantu mengelola kolesterol darah dan kadar gula. Beberapa penelitian melaporkan bahwa mereka dapat membantu menurunkan resistensi insulin.
  • Baik untuk otak dan saraf: lemak tak jenuh dalam kacang mete membantu meningkatkan kesehatan otak. Lemak sehat ini berpotensi memainkan peran dalam meningkatkan memori. Selain itu, kacang mete mengandung vitamin B dan antioksidan yang membantu melindungi saraf dan otak.
  • Menjaga kesehatan usus: serat dan polifenol dalam kacang mete membantu pencernaan dan meningkatkan kekebalan usus.
  • Melawan stres oksidatif: stres oksidatif telah dikaitkan dengan peradangan dan berbagai kondisi kronis termasuk alergi, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular. Jadi, manfaat kacang mete termasuk membantu menurunkan stres oksidatif dan dapat memainkan peran protektif terhadap kondisi ini.
Meski kacang mete kaya nutrisi dan memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, disarankan untuk mengonsumsi kacang mete dalam jumlah sedang saja. Ibu hamil dan menyusui serta penderita diabetes perlu menghindari makan kacang mete dalam jumlah banyak.

Mengkonsumsi kacang mete secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Selain itu, disarankan untuk mengindari makan berlebihan kacang mete goreng atau asin untuk mencegah kelebihan kalori dan konsumsi natrium.

Cara menurunkan kolesterol setelah Lebaran

Setelah Lebaran, kolesterol sering kali naik. Berikut cara menurunkan kolesterol setelah Lebaran yang dikutip dari Kompas.com:

1. Perbanyak konsumsi omega-3

Dikutip dari Healthline, asam lemak omega-3 terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Omega-3 bisa didapatkan dari sumber makanan laut, seperti salmon, sarden, makerel, ikan kembung, dan tuna. Selain itu, asam lemak omega-3 juga bisa didapatkan dalam bentuk suplemen yang bisa didapatkan di toko tertentu atau apotek.

2. Hindari merokok

Merokok diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol menjadi tinggi dan memicu terbentuknya plak dalam pembuluh darah. Jika pembuluh darah tersumbat, akan memicu terjadinya hipertensi dan kerja jantung menjadi semakin berat. Oleh karena itu, berhenti merokok dapat membantu mengembalikan kadar kolesterol menjadi normal.

3. Perbanyak konsumsi serat

Serat adalah salah satu nutrisi baik untuk menurunkan kadar kolesterol yang ada di dalam darah, dilansir dari WebMD. Nutrisi ini bisa didapatkan di oatmeal, apel, plum, dan kacang-kacangan. Serat ini akan mencegah tubuh menyerap kolesterol berlebihan. Selain itu, mengonsumsi lebih banyak serat juga membuat seseorang merasa kenyang lebih cepat dan bertahan lama. Meski begitu, konsumsi serat secara berlebihan juga dapat menyebabkan kram perut dan kembung. 

4. Rutin berolahraga

Cara mencegah kolesterol tinggi yang lain yakni dengan rutin melakukan olahraga setidaknya minimal 2,5 jam dalam seminggu. Jika sebelumnya seseorang belum terlalu aktif dalam beraktivitas, mulailah dengan perlahan agar tubuh bisa menyesuaikan. Selain itu, berolahraga juga bisa membantu seseorang mengontrol berat badan yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi.

5. Hindari stres

Setelah berlibur lebaran, seseorang bisa saja dihadapkan dengan tuntutan kerja yang menumpuk. Hal itu bisa memicu terjadinya stres. Kemudian, pada gilirannya, tingkat stres yang tinggi tersebut bisa memicu naiknya kadar kolesterol. Sebaliknya, seseorang yang rileks dalam melakukan kegiatannya, membuat kadar kolesterolnya terkendali. Caranya, nikmati waktu senggang sebaik mungkin dengan membaca buku, bersantai di teras rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto