KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki Bulan September, IHSG masih terus bergerak di kisaran 6.000-6.100. Walau investor asing mulai masuk sedikit-sedikit ke pasar modal kita, sentimen jual kadang terasa cukup kuat. Bagaimana proyeksi gerakan IHSG sampai akhir tahun? Sektor dan saham-saham apa saja yang menarik? Berikut ini analisis IHSG dari Satriawan Technical Analyst Maybank Sekuritas Indonesia. Bagaimana Anda melihat indeks IHSG di September ini?
Jadi IHSG kalau misalnya kita lihat dari Bulan Mei atau awal Juni relatif masih sideways. Range-nya di sini sekitar 5.940. Jadi masih sideway dan di Bulan September kita melihatnya lebih cenderung koreksinya. Support-nya, untuk menuju support yang pertama di level 5.940-5.920. Lalu kalau misalnya gagal juga, support selanjutnya itu di sekitar level 5.735. Level-level ini akan menjadi level support kuat selanjutnya.
Di sini mulai dari awal tahun di level 5.735 ini kuat untuk menahan indeks. Jadi kalau misalnya Bulan September koreksi, dan koreksinya itu maksimal di 5.700-an itu oke. Jadi itu bottom-nya dan setelah itu kita melihatnya, akan naik sampai awal tahun. Ini juga didukung dari JCI historical return. Jadi dari return bulanan, Agustus itu paling jelek selama 10 tahun ke belakang, rata-ratanya -1,74%. September itu adalah terjelek kedua -1,61% dalam 10 tahun terakhir. Jadi dari tahun 2011 sampai 2020 hanya 4 yang plus sementara sisanya minus. Ini juga kelihatan di tahun 2020, setelah 4-5 bulan plus, di September koreksi dan sampai akhir tahun plus terus. Nah di September ini juga kita lihat setelah 3 bulan memberi return plus yaitu Juni, Juli, Agustus, kita melihatnya September kemungkinannya ada koreksi dan setelah itu sampai akhir tahun kita melihatnya naik terus. Mungkin kalau nanti ada koreksi lagi di November, peluangnya di situ lalu sampai Desember Januari itu kemungkinan naik lagi. Ini juga didukung data di tahun 2021 ini asing sudah net buy. Jadi ini di tahun 2020 kemarin asing sudah 4 tahun itu net sales dari tahun 2017. Tapi di tahun 2021 sampai September setidaknya, itu asing sudah net buy. Itu sepanjang tahun ini sampai tanggal 7 September sudah 22,7 T masuknya. Jadi ini, hanya di Bulan Maret dan April ada net sales, sementara sisanya itu net buy. Untuk indeks di sektoral, apakah ada yang menarik secara teknikal? Kalau sektor, klasifikasinya kan kita sudah berubah ya dari 9 menjadi 11. Jadi sekarang ada IDX Finance, IDX Tech dan lain-lain. Yang menarik ada di IDX Industri. Jadi IDX Industry setelah konsolidasi, setelah muter-muter di situ-situ saja, kemarin tanggal 3 September itu break resistant di 1.000 dan dia ketika koreksi tetap di 1.000. Ini masih ada potensi naik lagi, itu resistant di 1.100.
Lalu yang kedua itu IDX Energy. Jadi ini bedanya IDX Energy dan IDX Industry adalah IDX Energy belum break tapi sudah dekat-dekat resistant. Ini sudah dekat-dekat resistant di sekitar 774. Jadi flow-nya makin lama makin naik. Ketika nanti break di 774 break level ini target ke 840. Ini ada potensi untuk naik untuk IDX Energy walaupun dia belum confirm.
Untuk anggotanya, IDX Industry itu kemarin yang bagus ada Astra (ASII) dan UNTR. Kedua saham ini terbesar market cap-nya di IDX Industry ini. Jadi yang besar cuma Astra dan UNTR, sisanya itu kecil-kecil. Lalu anggota di IDX Energy, ada PTBA lalu ITMG itu juga masih bagus ya. Khususnya untuk PTBA dia akan breakout dari konsolidasi. Kalau saham-saham yang menarik untuk dikoleksi apa saja? Yang pertama itu ada di MAPI. MAPI jadi ini bottom-nya ada di 2 Agustus, dia rally dan sekarang lagi koreksi. Kita melihatnya koreksi-koreksinya itu ke sekitar 730 sampai ke 700 ya. Di level ini kita expect-nya koreksinya masih sehat, itu targetnya di 850.
Lalu yang kedua Jasa Marga. Jadi setelah waktu itu rally ya di bottom-ya di awal Juli 12 Juli, lalu si Jasa Marga itu rally cukup panjang. Sampai tertingginya itu di 4.080. Jadi setelah dia rally, masih konsolidasi dan sekarang sudah di resistant di 4.080-4.140. Kita lihatnya Jasa Marga ada potensi bikin symmetrical triangle namanya. Jadi break resistant-nya di 4.040-4.140, Jasa Marga itu ada potensi untuk lanjut targetnya di 4.500.
Lalu selanjutnya ada di Pakuwon. Jadi Pakuwon Jati ini juga sama, jadi waktu itu kita melihatnya bottom-nya sudah kejadian, di level 400 di 30 Juli. Setelah itu dia bergerak cenderung tetap, walau pun untuk jadi uptrend Pakuwon Jati harus break resistant di 472. Jadi Pakuwon ini menunggu konfirmasi break di 472 nanti rally-nya sampai ke 544.
Selanjutnya di CPIN. Ini CPIN juga sama, jadi waktu top-nya itu di April 2020 itu bikin bottom di sekitar 6.000. Dan sejak 28 Juni sampai saat ini dia konsolidasi sejak saat itu di 6.000-6.700. Nah kemarin CPIN volumenya besar, kita expect-nya mungkin potensi rally lagi kalau dia break resistant di 6.700. Kita melihat potensinya ini triple bottom, targetnya ada di 7.400.
Lalu terakhir itu ada di PTBA. Setelah koreksi, sekarang ini sebenarnya masih konsolidasi dari bulan Mei. Tapi bagusnya ketika dia koreksi kemarin di bulan Agustus tidak lebih rendah dari low sebelumnya. Low sebelumnya yang ada di bulan Juni dan bahkan dia rebound yang lumayan. Rebound 2 hari sampai di 2.370-2.400, kita melihatnya ada potensi inverted head and shoulder.Target PTBA sendiri ada di Rp 2.750
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Djumyati P.