KONTAN.CO.ID - Ketahui makna Kamis Putih dalam Tri Hari Suci Paskah. Makna Kamis Putih dalam rangkaian Tri Hari Suci Paskah sangat penting bagi umat Kristiani, karena menjadi awal dari peringatan sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Kamis Putih (Maundy Thursday) merupakan awalan hari dalam pekan suci (Holy Week) yang memperingati Perjamuan Terakhir (Last Supper) Yesus bersama para murid-Nya. Kata maundy berarti "upacara membasuh kaki orang miskin, terutama untuk memperingati tindakan Yesus membasuh kaki para murid-Nya pada Kamis Putih (Maundy Thursday)."
Asal Usul Kamis Putih
Sejarah dan Arti Kamis Putih
Kata "Putih" diambil dari warna liturgi yang digunakan dalam misa hari itu, melambangkan kesucian dan kemurnian. Kamis Putih menandai momen penyerahan diri Yesus secara total kepada kehendak Bapa, karena setelah Perjamuan Terakhir, Yesus berdoa di Taman Getsemani dan kemudian ditangkap. Istilah “Maundy” berasal dari bahasa Latin mandatum, yang berarti perintah — merujuk pada sabda Yesus: “Kasihilah satu sama lain seperti Aku telah mengasihi kamu.” Baca Juga: 30 Contoh Ucapan Jumat Agung Penuh Kasih untuk Rangkaian Paskah 2025Arti Perjamuan Terakhir
Lukisan ikonik karya Leonardo da Vinci yang berjudul The Last Supper (Perjamuan Terakhir. Ketika belum, kemungkinan besar pernah melihat berbagai referensinya dalam budaya populer, mulai dari Battlestar Galactica hingga The Da Vinci Code. Dalam Injil, Perjamuan Terakhir digambarkan sebagai makan malam terakhir Yesus Kristus bersama kedua belas murid-Nya sebelum Ia ditangkap dan kemudian disalibkan. Penyebutan The Last Supper berasal dari momen terakhir mereka semua berkumpul di sekitar meja untuk makan bersama (supper), yang terdiri dari roti dan anggur. Dari sinilah lahir sakramen Ekaristi, sebagai pengingat bagaimana Yesus menyerahkan tubuh-Nya (dilambangkan dengan roti) dan darah-Nya (dilambangkan dengan anggur) sebagai pengorbanan demi keselamatan umat manusia.Ibadah dan Tradisi Kamis Putih
- Perayaan Ekaristi Kudus – mengenang Perjamuan Terakhir.
- Pembasuhan kaki – imam atau pendeta membasuh kaki beberapa jemaat sebagai simbol kerendahan hati dan pelayanan (seperti yang Yesus lakukan).
- Pemindahan Sakramen Mahakudus – Sakramen dipindah ke tempat khusus untuk adorasi, melambangkan Yesus yang mulai memasuki sengsara-Nya.
- Pengosongan altar – setelah misa, altar dikosongkan sebagai simbol kesedihan karena Yesus akan ditinggalkan dan menderita.