Apa Makna Kue Keranjang di Tahun Baru Imlek? Ini Legenda dan Asal-usul Kue Keranjang



KONTAN.CO.ID - Kue keranjang adalah salah satu makanan khas tahun baru Imlek. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak merayakan tahun baru Imlek pun mengenal kue keranjang. Legenda kue keranjang dalam tahun baru Imlek ternyata sudah sejak ribuan tahun yang lalu. 

Kue keranjang atau disebut juga sebagai Nian gao (年糕 /nyen-gao/ 'kue tahun'), adalah kue manis yang terbuat dari tepung ketan dan gula. 

Makna kue keranjang dalam tahun baru Imlek diharapkan dapat membawa keberuntungan. 


Namun, seperti apa sejarah kue keranjang dan arti kue keranjang dalam tahun baru Imlek? 

Baca Juga: 65 Twibbon Imlek 2024 Terbaru untuk Dijadikan Status dan Foto Profil, Yuk Ramaikan!

Makna kue keranjang di tahun baru Imlek

Kue keranjang dalam bahasa Mandarin disebut juga Nian gao atau Niangao adalah 年糕 dalam bahasa China. 

Dikutip dari laman China Highlights, karakter berarti 'tahun', dan karakter berarti 'kue', yang pengucapannya sama dengan (/gao/), yang berarti 'tinggi'. 

Jadi, pengucapan niangao terdengar seperti 'tahun tinggi' (年高), yang melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, kedudukan yang lebih tinggi, anak-anak yang bertumbuh. 

Secara umum makna kue keranjang dalam tradisi Tionghoa adalah pengharapan atas tahun yang lebih baik. Oleh karena itu, memakan niangao atau kue keranjang saat tahun baru Imlek dianggap membawa keberuntungan. 

Baca Juga: 49 Ucapan Imlek 2024 Bahasa Mandarin dan Artinya yang Penuh Doa dan Harapan!

Legenda dan asal-usul kue keranjang di tahun baru Imlek

Legenda kue keranjang yang diolah dari ketan manis diyakini sebagai persembahan untuk Dewa Dapur yang bersemayam di setiap rumah. 

Pada setiap akhir tahun, Dewa Dapur memberikan laporan kepada Kaisar Langit mengenai kondisi rumah yang dia diami. 

Untuk mencegahnya menjelek-jelekkan rumah mereka, para penghuni rumah menyajikan kue keranjang untuk menutup mulutnya. Oleh karena itu, kue keranjang disajikan untuk dipersembahkan sebelum tahun baru Imlek.

Baca Juga: Identik dengan Hujan Lebat, Ini Prakiraan Cuaca dari BMKG saat Imlek

Legenda lain mengenai kue keranjang 

Selain legenda di atas, masih ada legenda lain mengenai kue keranjang di tahun baru Imlek. 

Sekitar 2.500 tahun lalu, setelah kematian Wu Zixu (伍子胥, 559–484 SM), seorang jenderal dan politikus kerajaan Wu pada Periode Musim Semi dan Musim Gugur (771–476 SM) menyerang ibukota Wu. 

Banyak tentara serta warga di ibukota Wu terjebak di kota dan tidak ada makanan. Banyak orang mati kelaparan selama pengepungan tersebut.

Kemudian, seseorang memikirikan sebuah kata-kata Wu Zixu yang menyebutkan bahwa jika negara sedang dalam kesulitan dan rakyatnya membutuhkan makanan, maka galilah tiga kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan.

Baca Juga: 4 Jenis Promo Wingstop Imlek 1-29 Februari 2024, Ada Gratis Ongkir-Diskon 25%

Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan.

Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan. Batu bata ini dianggap sebagai niangao atau kue keranjang asli.

Setelah itu, orang-orang membuat kue keranjang setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, niangao atau kue keranjang menjadi apa yang sekarang dikenal sebagai kue Tahun Baru Imlek.

Demikian legenda kue keranjang dan makna kue keranjang di tahun baru Imlek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News