MANILA. Peso Filipina dan rupe India merupakan dua mata uang Asia yang mencatatkan pelemahan terbesar pada pekan ini. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sepanjang pekan ini, peso Filipina melemah 0,6% dari posisi 27 Desember menjadi 44,648 per dollar AS. Sementara itu, rupe melemah 0,5% menjadi 62,1550. Sementara itu, di negara Asia lainnya, baht Thailand melemah 0,4% menjadi 32,970 dan won Korea Selatan melemah 0,1% menjadi 1.055,23. Pelemahan juga terliat pada dollar Taiwan sebesae 0,5% menjadi NT$ 30,039, serta ringgit Malaysia melemah ke level 3,2889. Sedangkan dong Vietnam tak banyak berubah posisi di level 21.090. Rupiah Indonesia menjadi salah satu mata uang Asia yang menguat pekan ini sebesar 0,7% menjadi 12.175 per dollar AS. Ini merupakan penguatan mingguan pertama bagi rupiah sejak Oktober lalu. Salah satu faktor yang menekan pergerakan mata uang Asia yakni adanya kekhawatiran bahwa negara dengan perekonomian besar di Asia mulai melambat. "Pertumbuhan ekonomi Asia masih akan melambat," jelas Astosh Raina, head of foreign-exchange trading HDFC Bank Ltd di Mumbai. Adapun Bloomberg JPMorgan Asia Dollar Index berada di posisi 115,82. Sebagai perbandingan, pada 27 Desember lalu, indeks yang mengukur kekuatan dollar versus mata uang Asia ini berada di posisi 115,72.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ini valas dengan performa terburuk di Asia sepekan
MANILA. Peso Filipina dan rupe India merupakan dua mata uang Asia yang mencatatkan pelemahan terbesar pada pekan ini. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, sepanjang pekan ini, peso Filipina melemah 0,6% dari posisi 27 Desember menjadi 44,648 per dollar AS. Sementara itu, rupe melemah 0,5% menjadi 62,1550. Sementara itu, di negara Asia lainnya, baht Thailand melemah 0,4% menjadi 32,970 dan won Korea Selatan melemah 0,1% menjadi 1.055,23. Pelemahan juga terliat pada dollar Taiwan sebesae 0,5% menjadi NT$ 30,039, serta ringgit Malaysia melemah ke level 3,2889. Sedangkan dong Vietnam tak banyak berubah posisi di level 21.090. Rupiah Indonesia menjadi salah satu mata uang Asia yang menguat pekan ini sebesar 0,7% menjadi 12.175 per dollar AS. Ini merupakan penguatan mingguan pertama bagi rupiah sejak Oktober lalu. Salah satu faktor yang menekan pergerakan mata uang Asia yakni adanya kekhawatiran bahwa negara dengan perekonomian besar di Asia mulai melambat. "Pertumbuhan ekonomi Asia masih akan melambat," jelas Astosh Raina, head of foreign-exchange trading HDFC Bank Ltd di Mumbai. Adapun Bloomberg JPMorgan Asia Dollar Index berada di posisi 115,82. Sebagai perbandingan, pada 27 Desember lalu, indeks yang mengukur kekuatan dollar versus mata uang Asia ini berada di posisi 115,72.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News