Apa Penyebab Batuk Berdarah? Berikut Cara Menyembuhkan Batuk Berdarah



Penyebab Batuk Berdarah - Apa penyebab batuk berdarah? Berikut penjelasan dan cara menyembuhkan batuk berdarah.

Batuk ada gangguan kesehatan yang sering terjadi pada setiap orang. Biasanya, batuk mengeluarkan darah. Tak jarang pula dahak batuk tersebut berdarah.

Lalu apa penyebab batuk berdarah?


Dilansir dari website resmi RS Universitas Indonesia, batuk berdarah atau hemoptisis adalah usaha mekanis saluran napas mengeluarkan darah yang berasal dari saluran napas bawah di dalam paru.

Batuk darah berwarna merah segar atau merah muda. Warna merah tersebut perlu dibedakan dengan warna merah muntah darah, karena muntah darah (hematemesis) berasal dari saluran cerna dan umumnya berwarna merah kehitaman, hingga bisa seperti kopi.

Berdasarkan jumlah batuk darah yang dikeluarkan, batuk berdarah dikelompokkan menjadi batuk darah non-masif (kurang dari 200 mL per hari) dan masif (minimal 200 mL per hari). Batuk darah masif memiliki risiko kematian yang tinggi (30%) karena cairan dan bekuan darah dapat menyumbat saluran napas.

Baca Juga: 6 Manfaat Air Hangat dengan Madu, Bisa Mengobati Batuk

Batuk berdarah adalah erupakan gejala utama dari 10-15% semua penyakit paru. Penyebab batuk berdarah di Indonesia terutama adalah tuberkulosis, infeksi jamur di paru (mikosis), tumor paru, dan gagal jantung.

Batuk berdarah dapat disertai dengan gejala lain, yang bisa timbul tergantung penyakit paru dasarnya, seperti nyeri dada, demam, sesak napas, dan penurunan berat badan. 

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab batuk berdarah yaitu pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan radiologis dada (seperti foto toraks dan CT-scan dada), dan pemeriksaan dahak. Pemeriksaan darah lengkap bertujuan mengetahui kondisi sistem darah terkait penyakit yang terjadi.

Pemeriksaan radiologis dada bertujuan mengetahui lokasi kelainan dan perlukaan penyebab batuk darah, dan mengetahui penyakit dasar seperti infeksi atau tumor. Pemeriksaan dahak, seperti sitologi dahak, bakteri tahan asam, dan biakan jamur, bertujuan mengetahui kelainan sel atau mikroorganisme penyebab batuk darah.

Kondisi batuk darah masif umumnya membutuhkan pertolongan segera menggunakan alat prosedur minimal invasif seperti bronkoskopi atau teropong saluran napas oleh dokter spesialis paru. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi saluran napas dan sumber perdarahan, dan menghentikan perdarahan.

Tindakan ini umumnya dilakukan dengan pembiusan total. Tingkat keberhasilan bronkoskopi menemukan titik sumber perdarahan mencapai 86%. Apabila telah diketahui sumber perdarahan, maka dilakukan tindakan dan pengobatan pengendalian perdarahan langsung di tempat tersebut.

Cara menyembuhkan batuk berdarah

Bila mengalami batuk darah, Anda tidak perlu panik. Segera istirahat dan mengurangi kegiatan yang merangsang batuk darah lebih banyak. Batuk darah tidak pernah dianggap sebagai kondisi normal, sehingga Anda harus segera periksa ke dokter spesialis paru bila mengalami batuk darah, terutama bila berkepanjangan (kronis).

Segera periksakan diri Anda ke instalasi gawat darurat apabila terjadi batuk darah yang sangat banyak, karena hal ini dapat mengancam jiwa tetapi dapat ditangani segera oleh dokter dan petugas kesehatan.

Sementara itu, website Siloam Hospital menyatakan, tingkat kesembuhan kondisi ini tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Untuk meningkatkan peluang penyembuhan batuk berdarah diperlukan pengobatan secara medis dari dokter.

Pengobatan medis batuk berdarah tersebut bertujuan untuk menangani penyakit yang menjadi penyebab batuk berdarah. Sehingga, penanganan setiap pasien berbeda-beda tergantung dari penyebabnya.

Apabila hemoptisis disebabkan oleh infeksi, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan seperti antibiotik. Jika penyebab yang mendasarinya adalah tuberkulosis, maka pasien disarankan menjalani pengobatan dengan kombinasi obat antituberkulosis selama beberapa bulan.

Sementara itu, apabila disebabkan oleh kanker paru-paru, maka dokter akan melakukan prosedur operasi pengangkatan kanker. Setelahnya, pasien juga dapat menjalani kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya untuk membunuh sel kanker yang tersisa dan mencegah kanker tumbuh kembali.

Itulah penyebab batuk berdarah dan cara menyembuhkan batuk berdarah. Segera hubungi dokter jika mengalami batuk berdarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto