Apa Penyebab Panas Berlebih pada iPhone 15? Ini Penjelasan Apple



KONTAN.CO.ID - Meski baru dirilis pada pekan lalu, iPhone 15 menuai banyak keluhan dari penggunanya. Yakni, munculnya masalah panas berlebih di ponsel iPhone terbaru itu. 

Sebenarnya, bukan hal yang aneh jika iPhone baru terasa panas dan tidak nyaman selama beberapa hari pertama penggunaan. Perangkat juga bisa menjadi panas saat menggunakan aplikasi seperti video game dan teknologi augmented reality yang memerlukan banyak daya pemrosesan. Akan tetapi, masalah pemanasan pada model iPhone 15 telah melampaui situasi umum tersebut.

Lantas, apa yang menyebabkan panas berlebih pada iPhone 15?


Melansir Reuters, pada Sabtu (7/9/2023), Apple mengatakan telah mengidentifikasi beberapa masalah yang dapat menyebabkan iPhone baru berjalan lebih panas dari yang diperkirakan, termasuk bug pada perangkat lunak iOS 17 yang akan diperbaiki pada pembaruan mendatang.

“Masalah lainnya melibatkan beberapa pembaruan terkini pada aplikasi pihak ketiga yang menyebabkan aplikasi tersebut membebani sistem secara berlebihan,” kata Apple.

Pihak Apple juga menambahkan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan pengembang aplikasi untuk melakukan perbaikan yang sedang dalam proses peluncuran.

Baca Juga: iPhone 15 Segera Diluncurkan di Indonesia, Ini yang Disiapkan Distributor Resmi

Menurut perusahaan, aplikasi pihak ketiga yang menyebabkan masalah ini termasuk game Asphalt 9; Instagram Meta; dan Uber. Instagram telah memperbaiki masalah aplikasinya pada 27 September.

Perbaikan bug iOS 17 yang akan datang tidak akan mengurangi kinerja untuk mengatasi suhu iPhone.

Dalam pengakuannya, Apple menekankan bahwa masalahnya tidak terkait dengan casing titanium ramping yang digunakan pada iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max kelas atas, melainkan pada baja tahan karat yang digunakan pada ponsel pintar lama.

Baca Juga: Penjualan Perdana iPhone 15 Diserbu Pembeli

Apple juga mengatakan masalah ini bukan merupakan risiko keselamatan atau cedera, dan tidak akan berdampak pada kinerja ponsel dalam jangka panjang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie