MOMSMONEY.ID - Yuk, mengenal perbedaan pekerja kerah putih dan kerah biru merupakan istilah yang seringkali disebut dalam dunia kerja. Pekerja kerah putih seringkali disebut sebagai
white collar. Sementara pekerja kerah biru seringkali disebut sebagai
blue collar. Keduanya tetap merujuk sebagai pekerja. Sedangkan arti pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pengertian buruh tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Istilah pekerja kerah putih dan kerah biru di Indonesia sudah muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Dirangkum dari laman
Repo.iain-tulungagung, pada zaman feodal atau zaman penjajahan Belanda, pengertian buruh adalah orang-orang pekerja kasar seperti kuli, tukang, dan lain-lain.
Baca Juga: Ekspansi Staffinc dari Sampingan Masuk Bisnis Layanan Orang-orang ini oleh pemerintah Belanda dahulu disebut dengan
blue collar (berkerah biru). Sedangkan orang-orang yang mengerjakan pekerjaan halus seperti pegawai administrasi yang bisa duduk di meja di sebut dengan
white collar (berkerah putih). Biasanya orang-orang yang termasuk dalam golongan ini adalah para bangsawan yang bekerja di kantor dan juga orang-orang Belanda dan Timur Asing lainnya. Lantas, apa perbedaan pekerja kerah putih dan kerah biru?
Baca Juga: Apa Itu Buruh? Ini Bedanya Buruh dan Pekerja Pekerja kerah biru
Pekerja kerah biru adalah pekerja yang melakukan kerja "kasar" biasanya di sektor pertanian, manufaktur, konstruksi, pertambangan, atau pemeliharaan. Dirangkum dari
Investopedia, pekerja kerah biru atau buruh biasanya termasuk tukang las, mekanik, tukang listrik, dan pekerja konstruksi. Beberapa mungkin lebih terspesialisasi, seperti operator pembangkit listrik, distributor listrik, dan operator pembangkit listrik tenaga nuklir. Cara pekerja kerah biru atau buruh dibayar bergantung pada industri tempat mereka bekerja. Pekerja kerah biru atau buruh sering dibayar per-jam, per-hari, maupun borongan.
Baca Juga: Pintarnya Raih Pendanaan Tahap Awal Senilai US$ 14,3 Juta Beberapa pekerja dibayar berdasarkan jumlah target pekerjaan yang mereka selesaikan dalam sehari. Hal ini biasanya berlaku bagi pekerja kerah biru atau buruh pabrik. Secara historis, mereka disebut sebagai pekerja kerah biru karena saat bekerja mengenakan kemeja berkerah biru. Pekerja kerah biru juga kemungkinan adalah tenaga terampil atau tidak terampil. Keterampilan dapat diperoleh di tempat kerja atau di sekolah.
Baca Juga: Ambil Gaji Duluan Kian Diminati Orang Pekerja kerah putih
Sementara itu, pekerja kerah putih biasaya ditemukan di lingkungan perkantoran. Mereka menerima gaji bulanan. Sesuai dengan namanya, mereka umumnya adalah pekerja yang mengenakan jas dan dasi serta memakai kemeja berkerah putih. Pekerjaan mereka melibatkan pekerjaan administrasi, manajemen, maupun analisis. Tidak seperti pekerja kerah biru, pekerja kerah putih tidak memiliki pekerjaan yang melelahkan secara fisik. Berikut ini adalah contoh pekerja kerah putih:
- Asisten administrasi di sebuah kantor
- Petugas entri data
- Manajer departemen pemasaran
Baca Juga: Startup Pintarnya Raih Pendanaan US$ 6,3 Juta Perbedaan pekerja kerah putih dan kerah biru
Selain itu, ada beberapa perbedaan mendasar antara pekerja kerah putih dan kerah biru: 1. Pendidikan Ada persepsi mengenai bedanya pekerja kerah putih dan kerah biru mengenai pendidikan. Pekerja kerah putih biasanya dianggap memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan pekerja kerah biru. Misalnya, dibutuhkan gelar tertentu untuk bisa menjadi pekerja kerah putih. Contoh, untuk bisa bekerja di bidang keuangan perlu gelar sarjana akuntansi. Sementara untuk pekerja kerah biru terkadang cukup dengan keterampilan dan pendidikan kejuruan.
Baca Juga: Selain Ritel, Sampingan Siap Sempurnakan Fitur Layanan 2. Kelas sosial Beda pekerja kerah putih dan kerah biru salah satunya adalah kelas sosial. Persepsinya adalah bahwa pekerja kerah putih memiliki status sosial yang lebih tinggi karena mereka dapat memperoleh pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
Sementara pekerja kerah biru memiliki kelas sosial yang lebih rendah karena dianggap melakukan pekerjaan kasar dan mungkin kurang berpendidikan. Meski demikian, persepsi ini tidak selalu terjadi. Demikian penjelasan mengenai perbedaan pekerja kerah putih dan kerah biru. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News