TOKYO. Bursa Jepang mencatatkan penurunan pada akhir pekan ini (8/2). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09,26 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7% menjadi 11.273,43. Sepanjang pekan ini, Nikkei sudah naik 0,7% dan menuju kenaikan selama 13 pekan berturut-turut. Sedangkan indeks Topix turun 0,4% menjadi 965,30. Saham-saham berkapitalisasi besar mempengaruhi langkah bursa Negeri Sakura itu. Salah satunya adalah saham Sony yang merosot hingga 4,2%. Lalu, ada saham Fujitsu Ltd yang menanjak 6,5% setelah menyatakan akan memangkas 5.000 lapangan pekerjaan dan menggabungkan bisnis chipnya dengan Panasonic Corp. Ada juga saham Nippon Sheet Glass Co yang turun 0,8%. Sebenarnya, apa yang menyebabkan bursa Jepang melempem? Salah satunya adalah kinerja perusahaan yang tidak sesuai dengan prediksi. Selain itu, ada pula kecemasan investor mengenai proses pemulihan ekonomi di zona Eropa. "Kinerja perusahaan tidak sebaik yang diperkirakan. Pelemahan yen diprediksi akan mendongkrak kinerja pada tahun fiskal mendatang. Namun, kita hanya memiliki sedikit informasi dari perusahaan untuk tahun depan," urai Juichi Wako, senior strategist Nomura Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apa saja faktor negatif bursa Jepang pagi ini?
TOKYO. Bursa Jepang mencatatkan penurunan pada akhir pekan ini (8/2). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09,26 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7% menjadi 11.273,43. Sepanjang pekan ini, Nikkei sudah naik 0,7% dan menuju kenaikan selama 13 pekan berturut-turut. Sedangkan indeks Topix turun 0,4% menjadi 965,30. Saham-saham berkapitalisasi besar mempengaruhi langkah bursa Negeri Sakura itu. Salah satunya adalah saham Sony yang merosot hingga 4,2%. Lalu, ada saham Fujitsu Ltd yang menanjak 6,5% setelah menyatakan akan memangkas 5.000 lapangan pekerjaan dan menggabungkan bisnis chipnya dengan Panasonic Corp. Ada juga saham Nippon Sheet Glass Co yang turun 0,8%. Sebenarnya, apa yang menyebabkan bursa Jepang melempem? Salah satunya adalah kinerja perusahaan yang tidak sesuai dengan prediksi. Selain itu, ada pula kecemasan investor mengenai proses pemulihan ekonomi di zona Eropa. "Kinerja perusahaan tidak sebaik yang diperkirakan. Pelemahan yen diprediksi akan mendongkrak kinerja pada tahun fiskal mendatang. Namun, kita hanya memiliki sedikit informasi dari perusahaan untuk tahun depan," urai Juichi Wako, senior strategist Nomura Securities Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News