Apa saja yang terjadi pada IHSG di bulan Agustus?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham Agustus berakhir hari ini. Pada perdagangan terakhir bulan kedelapan, IHSG turun tipis 0,01% ke 6.018,48.

Sepanjang Agustus, IHSG naik 1,38% ketimbang akhir Juli lalu. Kenaikan bulanan ini lebih kecil ketimbang bulan Juli yang sebesar 2,37%. Secara year to date, IHSG turun 5,30%.

Berdasarkan data Bloomberg, investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 1,55 triliun sepanjang Agustus ini. Bulan lalu, asing mencatat pembelian bersih Rp 790 miliar.


Berdasarkan data RTI, berikut saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing sepanjang Agustus di pasar reguler:

  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 851,4 miliar
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 803,3 miliar
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 671,2 miliar
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 525,4 miliar
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 328,3 miliar
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing bulan ini adalah:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,1 triliun
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 832,8 miliar
  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 290 miliar
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 269,8 miliar
  • PT Astra International Tbk (ASII) Rp 190,2 miliar.
Saham-saham dengan persentase penurunan harga terbesar sepanjang Agustus adalah TRIO (-65,04%), TRUK (-43,21%), NIKL (-40,54%), HDFA (-31,14%), NUSA (-31,13%).

Sedangkan top gainers bursa bulan ini adalah FILM (392,04%), ANDI (295%), LAND (237%), SONA (165,93%), RIGS (124,85%). Sebagian besar penghuni top gainers adalah saham yang baru melantai di bursa.

Emiten baru yang tercatat bulan ini adalah PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Andira Agro Tbk (ANDI), PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND), dan PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI).

Fluktuasi pasar terjadi seiring dengan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah dalam sebulan terakhir. Level terendah IHSG bulan ini adalah 5.769,87 pada 14 Agustus dan tertinggi 6.101,13 pada 6 Agustus.

Perubahan penghuni indeks MSCI pun berpengaruh pada beberapa saham, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang keluar dari MSCI Small Cap Index. Sebulan ini, harga saham PTBA turun 10,79% dan NIKL turun 36,38%

Harga saham AKRA pun turun setelah bergeser dari MSCI Global Standard Index ke MSCI Small Cap Index. Pergeseran ini terjadi karena penurunan kapitalisasi pasar AKRA. Sebulan ini, harga saham AKRA turun 15,06%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati