Apa yang akan dihadapi Wall Street di Oktober?



NEW YORK. Wall Street akan membuka Oktober dengan penuh kesibukan dalam sepekan pertama. Pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi mulai dari data manufaktur dan tenaga kerja AS.

Indeks S&P 500 mengakhir kuartal tiga 2012 dengan reli 5,9%, kenaikan kuartalan yang terbesar sejak 2010. Namun, dalam sepekan terakhir indeks itu anjlok 1,3%.

Di pertengahan September, S&P 500 juga menyentuh level tertinggi sejak akhir 2007 di titik 1.474,51. Namun, indeks itu melemah lagi dalam beberapa hari terakhir dengan ketidakpastian yang terjadi di pasar akibat ekonomi dunia yang melamban.


Dengan akhir kuartal tiga seperti ini, apa yang menyambut Wall Street bulan depan?

Para investor yang bullish menebak bahwa proposal anggaran Spanyol akan menjadi awal permintaan bailout dari pemerintah Mariano Rajoy. Jika ini terjadi, ketidak pastian soal krisis xona euro bakal lebih jelas.

Kedua, penjelasan atas kebijakan moneter AS. Pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke akan bicara pada Senin besok dan mengungkapkan catatan sapat dari pertemuan Fed terakhir.

Pekan pertama ini pun juga sudah mencatat agenda pertemuan European Central Bank, Bank of England, dan the Bank of Japan.

“Saya pikir kita akan melihat rebound pekan depan apabila beberapa peristiwa mendukung. Spanyol meminta bailout, ECB mengumumkan syarat yang mendukung soal bailout, dan jika kita melihat BOJ mengumumkan intervensi moneter lebih lanjut,” kata Brian Jacobsen, chief portfolio strategist di Wells Fargo Funds Management in Menomonee Falls, Wisconsin.

Tapi jika Spanyol dan ECB tidak menjalankannya, ia memprediksi pasar akan bergerak mendatar. “Pasar akan bergerak negatif juga Rajoy berkata tak menerima bailout,” tuturnya.

ECB dan BOJ akan bertemu pada Kamis. Namun rapat BOJ baru akan selesai pada Jumat.

Data kondisi bisnis dan pabrik China juga akan memulai kesibukan di kalendar baru pasar. Analis memprediksi angkanya akan berkontraksi, namun masih lebih cepat ketimbang Agustus..

Angka manufaktur AS  pun bakal terbit Senin, sementara Institute for Supply Management akan merilis data indeks September (ISM). Indeks ini diperkirakan akan memperlihatkan tanda-tanda kontraksi bulan depan.

“Kami punya data ekonomi China di akhir pekan, dan kami akan lihat bagaimana pasar bereaksi pada Jumat,” kata Wasif Latif, vice president of equity investments di San Antonio, Texas-based USAA Investment Management..

“Sepertinya pasar memberanikan diri menghadapi angka-angka buruk, artinya jika angkanya tidak terlalu buruk, pasar bisa jadi positif,” kata Latif.

Gaji non pertanian di September naik diprediksi naik 115.000 pada pengumumannya Jumat depan. Angka pengangguran AS diperkirakan naik 0,1% dari bulan lalu menjad 8,2%.

Angka tenaga kerja akan muncul bertepatan dengan debat perdana calon presiden AS, Rabu malam. Angka tenaga kerja baru-baru ini mendukung posisi Barack Obama, sedangkan sebaliknya akan memberi angin pada Mitt Romney dari Republikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: