KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Deadline atau batas waktu yang ditetapkan pemerintahan Donald Trump yakni 15 Desember untuk pemberlakuan tarif baru barang-barang China semakin dekat. Mayoritas analis memprediksi, AS dan China akan menunda pemberlakuan tarif, seiring berlanjutnya perundingan. Di sisi lain, mereka juga tidak mengesampingkan hal lain yang tidak terduga. "Itu hal terbesar di market minggu depan. Saya rasa Trump tidak akan menaikkan tarif. Saya pikir mereka akan menemukan alasannya," kata James Pauslen, chief investment strategist di Leuthold Group. Tetapi Paulsen mengatakan sifat Presiden Donald Trump yang tidak bisa ditebak membuat prediksi apa yang akan terjadi selanjutnya menjadi hal yang tidak mungkin. “Dia salah satu orang yang tidak bisa dipastikan. Bukan hanya tarif. Itu bisa apa saja,” kata Paulsen. "Aku pikir dia berusaha keras untuk menjadi kartu liar."
Baca Juga: Ini empat sinyal perang dagang AS-China siap mereda Dalam seminggu terakhir, misalnya, Trump mengatakan dia akan mengenakan tarif baru di Brasil, Argentina dan Prancis. Dia mengguncang pasar ketika dia mengatakan dia bisa menunggu sampai setelah pemilihan di 2020 untuk kesepakatan perdagangan dengan China. Setelah menjuluki dirinya "manusia tarif," Trump mengingatkan pasar bahwa ia melihat tarif sebagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dari lawan, dan trader diingatkan masalah tarif ini mungkin ada untuk jangka waktu yang lama.