JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan instrumen Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dalam waktu 3 bulan mendatang. Peluncuran instrumen baru ini merupakan respons BI dalam pendalaman pasar uang. Lantas apa yang membedakan SDBI ini dengan instrumen lain? Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan, SDBI ini akan mirip dengan term deposit rupiah. Term deposit tersebut tidak bisa diperdagangkan secara interbank. Sedangkan, instrumen SDBI ini nantinya dapat diperdagangkan di interbank. Tenor antara SDBI dan term deposit pun akan sedikit berbeda. BI telah merencanakan tenor SDBI pada 3 dan 6 bulan. Ini sedikit tak banyak dibanding tenor term deposit yakni 1, 3, dan 6 bulan. Perry bilang, peluncuran SDBI merupakan langkah BI dalam menjalankan operasi moneter. BI berharap, instrumen ini dapat memperkuat pengendalian likuiditas. Kemudian, ini pun dapat membantu perbankan membuat manajemen likuiditas yang lebih kuat. "Sehingga dari sisi BI bisa mampu menyerap likuiditas lebih banyak. Lalu dari sisi bank, ini bisa diperdagangkan di interbank, kalau mereka membutuhkan," sebut Perry, Jumat, (16/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apa yang membedakan SDBI dengan instrumen lain?
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan instrumen Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dalam waktu 3 bulan mendatang. Peluncuran instrumen baru ini merupakan respons BI dalam pendalaman pasar uang. Lantas apa yang membedakan SDBI ini dengan instrumen lain? Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan, SDBI ini akan mirip dengan term deposit rupiah. Term deposit tersebut tidak bisa diperdagangkan secara interbank. Sedangkan, instrumen SDBI ini nantinya dapat diperdagangkan di interbank. Tenor antara SDBI dan term deposit pun akan sedikit berbeda. BI telah merencanakan tenor SDBI pada 3 dan 6 bulan. Ini sedikit tak banyak dibanding tenor term deposit yakni 1, 3, dan 6 bulan. Perry bilang, peluncuran SDBI merupakan langkah BI dalam menjalankan operasi moneter. BI berharap, instrumen ini dapat memperkuat pengendalian likuiditas. Kemudian, ini pun dapat membantu perbankan membuat manajemen likuiditas yang lebih kuat. "Sehingga dari sisi BI bisa mampu menyerap likuiditas lebih banyak. Lalu dari sisi bank, ini bisa diperdagangkan di interbank, kalau mereka membutuhkan," sebut Perry, Jumat, (16/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News