TOKYO. Bursa Asia dibuka fluktuatif pada transaksi perdagangan pagi ini (7/8). Pada pukul 10.13 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia pacific naik 0,1% menjadi 119,27. Pada transaksi sebelumnya, indeks regional ini terpeleset di zona merah. Dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Kemarin, pasar acuan regional ini ditutup pada level tertinggi dalam sebulan terakhir. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi pergerakan liar bursa Asia. Misalnya saja, saham BHP Billiton Ltd yang naik 0,7% di Sydney setelah harga logam menanjak. Lalu ada saham Toshiba Corp yang naik 1,9% di Tokyo setelah rekomendasi saham ini dinaikkan menjadi outperform oleh CLSA Asia Pacific Markets. Selain itu, saham Shimadzu Corp anjlok 10% setelah menurunkan prediksi labanya. Lantas, apa saja faktor yang mempengaruhi bursa Asia? Pertama, adanya laporan dari harian Nikkei yang menyebut bahwa Bank of Japan akan menahan diri untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Kedua, investor kembali optimistis mengenai penyelesaian krisis utang Eropa setelah Jerman menyatakan dukungannya atas program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB). "Investor sangat berharap Spanyol tidak akan meminta bailout secara penuh. Hal itu akan memuluskan jalan ECB untuk membeli obligasi di pasar sekunder. Ada satu isu utama lainnya, yakni Merkel mendukung rencana ECB tersebut," papar Stan Shamu, market strategist IG Markets Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Apa yang menyebabkan bursa Asia pagi fluktuatif?
TOKYO. Bursa Asia dibuka fluktuatif pada transaksi perdagangan pagi ini (7/8). Pada pukul 10.13 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia pacific naik 0,1% menjadi 119,27. Pada transaksi sebelumnya, indeks regional ini terpeleset di zona merah. Dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Kemarin, pasar acuan regional ini ditutup pada level tertinggi dalam sebulan terakhir. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,2%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2% dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,3%. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi pergerakan liar bursa Asia. Misalnya saja, saham BHP Billiton Ltd yang naik 0,7% di Sydney setelah harga logam menanjak. Lalu ada saham Toshiba Corp yang naik 1,9% di Tokyo setelah rekomendasi saham ini dinaikkan menjadi outperform oleh CLSA Asia Pacific Markets. Selain itu, saham Shimadzu Corp anjlok 10% setelah menurunkan prediksi labanya. Lantas, apa saja faktor yang mempengaruhi bursa Asia? Pertama, adanya laporan dari harian Nikkei yang menyebut bahwa Bank of Japan akan menahan diri untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Kedua, investor kembali optimistis mengenai penyelesaian krisis utang Eropa setelah Jerman menyatakan dukungannya atas program pembelian obligasi oleh Bank Sentral Eropa (ECB). "Investor sangat berharap Spanyol tidak akan meminta bailout secara penuh. Hal itu akan memuluskan jalan ECB untuk membeli obligasi di pasar sekunder. Ada satu isu utama lainnya, yakni Merkel mendukung rencana ECB tersebut," papar Stan Shamu, market strategist IG Markets Ltd di Melbourne. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News