MOMSMONEY.ID - Apa yang terjadi pada tubuh ketika kadar A1C terlalu tinggi? Cari tahu selengkapnya di sini, yuk! Tes A1C atau hemoglobin A1C adalah tes darah yang mengukur rata-rata kadar gula darah seseorang selama dua hingga tiga bulan terakhir. A1C sering digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk mengelola diabetes dan mengidentifikasi risiko komplikasi. Namun, banyak orang yang tidak menyadari betapa pentingnya menjaga kadar A1C tetap dalam batas normal.
- Penyakit jantung dan stroke: Diabetes merusak pembuluh darah dan saraf yang mendukung fungsi jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Ini juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan gagal jantung.
- Kehilangan penglihatan: Kadar gula darah tinggi dapat merusak mata, menyebabkan kondisi seperti retinopati diabetik, katarak, dan glaukoma, yang bisa mengarah pada kehilangan penglihatan. Pemeriksaan mata rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini.
- Kerusakan saraf: Neuropati diabetik terjadi ketika gula darah tinggi merusak saraf, menyebabkan gejala seperti mati rasa, nyeri, atau kehilangan fungsi pada tangan, kaki, dan sistem pencernaan. Menjaga kadar A1C terkendali bisa mencegah atau memperlambat kerusakan saraf.
- Penyakit ginjal: Sekitar satu dari tiga orang dengan diabetes mengalami penyakit ginjal diabetes, yang risikonya meningkat seiring dengan tingginya kadar A1C. Gula darah tinggi merusak pembuluh darah ginjal dan mengurangi kemampuannya untuk menyaring limbah. Mengelola gula darah dan tekanan darah bisa membantu melindungi fungsi ginjal.
- Penyakit gusi: Gula darah tinggi meningkatkan kadar gula dalam air liur, yang memberi makan kuman dan plak. Ini dapat menyebabkan penyakit gusi, radang gusi, periodontitis, mulut kering, dan infeksi mulut lainnya. Gejalanya bisa termasuk gusi bengkak atau berdarah, tetapi kerusakan bisa terjadi tanpa gejala yang jelas.