MOMSMONEY.ID - Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita mengalami banyak perubahan, termasuk fluktuasi dalam kadar lipid darah seperti kolesterol. Kolesterol memang merupakan elemen penting dalam tubuh, yang mendukung pertumbuhan janin dan produksi hormon penting seperti estrogen dan progesteron. Namun, apakah kolesterol tinggi pada ibu hamil berbahaya? Mengutip laman
Hello Sehat, kenaikan kadar kolesterol selama kehamilan adalah fenomena alami dan umumnya tidak dianggap berbahaya. Sebaliknya, kadar kolesterol yang rendah selama kehamilan justru dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Kolesterol yang tinggi diperlukan oleh tubuh selama kehamilan untuk mendukung produksi hormon estrogen dan progesteron, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin. Biasanya, kadar kolesterol akan menurun secara alami setelah persalinan. Baca Juga:
Kacang Panjang untuk Asam Lambung, Intip 10 Manfaat Lainnya untuk Kesehatan leh karena itu, pemeriksaan kolesterol tidak rutin disarankan selama kehamilan karena dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu. Kolesterol tinggi selama kehamilan tidak memiliki tanda-tanda atau gejala spesifik yang menonjol. Namun, bagi ibu hamil yang sudah memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum kehamilan, pemantauan kadar kolesterol mungkin menjadi bagian dari tes prenatal rutin untuk mencegah risiko kesehatan jangka panjang. Walaupun kolesterol tinggi selama kehamilan alami dan umumnya aman, memiliki kadar kolesterol yang tinggi sebelum hamil dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol tinggi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk: 1. Preeklampsia Ini adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kerusakan pada organ lainnya. Preeklampsia membutuhkan penanganan medis segera karena dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan ibu.
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Konsumsi 4 Makanan Ini, Berbahaya Buat Kandungan 2. Diabetes Gestasional Ini adalah kondisi di mana kadar gula darah menjadi tinggi selama kehamilan dan bisa menyebabkan masalah seperti kelahiran prematur dan stillbirth. 3. Kelahiran Prematur Ibu hamil dengan kolesterol tinggi lebih berisiko mengalami kelahiran prematur, yang terjadi sebelum 37 minggu kehamilan. Memiliki masalah kesehatan ini selama kehamilan juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung di masa mendatang, dan kemungkinan anak akan mewarisi kolesterol tinggi.
Baca Juga: Ini 5 Minuman Dingin yang Tidak Boleh di Konsumsi Ibu Hamil Demikian ulasan terkait apakah kolesterol tinggi pada ibu hamil berbahaya atau tidak. Kesimpulannya, kolesterol ibu hamil akan meningkat secara alami saat kehamilan terjadi untuk mendukung perkembangan janin. Ini bukanlah suatu yang berbahaya. Namun bagi ibu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum kehamilan, tetap dianjurkan untuk memantau kolesterol selama periode kehamilan. Hal ini karena kondisi tersebut dapat menimbulkan risiko seperti preeklampsia, diabetes gestasional, kelahiran prematur, hingga penyakit jantung di masa mendatang. Semoga bermanfaat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rezki Wening Hayuningtyas