JAKARTA. Setelah kemarin ditutup negatif dan menjauhi level 5.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menantikan sentimen positif bursa global untuk mencegah pelemahannya berlanjut. Pasalnya, tekanan jual pada IHSG masih membayangi. Reza Priyambada, analis Trust Securities mengungkapkan, bahwa secara riil, kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini akan memungkinkan bila memang didukung oleh sentimen positif bursa global. "Namun, sedikit saja ada sentimen negatif maka akan dimanfaatkan untuk profit taking mengingat posisinya yang selalu overbought," kata Reza kepada KONTAN pada Jumat (5/4). Sebab secara teknikal, IHSG cenderung tertekan. Kini IHSG berpola menyerupai black marubozu di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD stagnan dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal."Laju pelemahan ini bisa saja berlanjut namun, jika kondisi bursa saham global bergerak rebound maka IHSG pun akan tertahan pelemahannya," imbuh Reza.
Apakah laju bursa Asia bisa redam tekanan ke IHSG?
JAKARTA. Setelah kemarin ditutup negatif dan menjauhi level 5.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menantikan sentimen positif bursa global untuk mencegah pelemahannya berlanjut. Pasalnya, tekanan jual pada IHSG masih membayangi. Reza Priyambada, analis Trust Securities mengungkapkan, bahwa secara riil, kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini akan memungkinkan bila memang didukung oleh sentimen positif bursa global. "Namun, sedikit saja ada sentimen negatif maka akan dimanfaatkan untuk profit taking mengingat posisinya yang selalu overbought," kata Reza kepada KONTAN pada Jumat (5/4). Sebab secara teknikal, IHSG cenderung tertekan. Kini IHSG berpola menyerupai black marubozu di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD stagnan dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal."Laju pelemahan ini bisa saja berlanjut namun, jika kondisi bursa saham global bergerak rebound maka IHSG pun akan tertahan pelemahannya," imbuh Reza.