Tidak ada yang tahu bagaimana Presiden terpilih Barack Obama akan mengendalikan resesi di AS. Tapi, apapun yang terjadi, sejarah telah menunjukkan bahwa saham AS bakal lebih sejahtera di bawah pimpinannya. Menurut sejarawan di bidang pasar saham David Schwartz, pasar AS naik rata-rata sekitar 10% di tahun pertama di bawah pimpinan partai Demokrat. Sebaliknya, jika AS berada dibawah pimpinan partai Republik, kenaikannya kurang dari 2%. Studi yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Jeremy Siegel, profesor di bidang keuangan di Wharton School of the University of Pennsylvania, menunjukkan bahwa dari tahun 1948 hingga Februari 2006, pasar saham bergerak sekitar 15,3% dalam setahun di bawah pemerintahan partai Demokrat. Sementara itu, di bawah partai Republik, kenaikannya hanya 9,5% dalam setahun. Lebih jauh lagi, studi yang belakangan dibeberkan di New York Times mempertontonkan, sekitar US$ 10.000 yang dibenamkan di S&P 500 pada tahun 1929 akan berbiak menjadi US$ 11.733 saat ditanamkan di bawah Presiden dari partai Republik; namun berbiak menjadi US$ 300.671 di bawah Presiden dari partai Demokrat. Presiden yang paling baik untuk pasar saham adalah Bill Clinton. Selama Clinton mendiami Gedung Putih, S&P naik rata-rata 15,2% dalam setahun, sementara Dow Jones naik sekitar 28,3% setahun. Tak hanya di AS saja, pasar yang baik ini juga menyambar bagi pemilik modal di Inggris. Menurut Schwartz, harga saham di Inggris naik dalam seminggu penuh menyusul pemilihan Presiden di AS. Tapi, jangan kucurkan duit Anda sekarang. Ada peluang yang sama pasar saham di Inggris naik atau turun dalam waktu tiga hari secara langsung usai pemilihan Presiden di AS. Dan ingat, kata Schwartz, seperti yang banyak ditulis, sejarah bukanlah panduan yang selalu bisa dipercaya bagaimana saham bergerak di masa yang akan datang.
Apakah Obama Bagus untuk Pasar Saham?
Oleh: Femi Adi Soempeno
Jumat, 07 November 2008 12:34 WIB
BERITA TERKAIT
Internasional
Obama Akan Gelar Konferensi Pers Pertama Hari Ini
Internasional
Obama Menang, Eeeh, Dow Jones Malah Terjungkal
Internasional