​Apakah Paraben Itu Berbahaya dan Apa Saja Jenis Paraben yang Aman Digunakan?



Bahaya Paraben - Paraben adalah zat yang terkadang ditemui di daftar bahan-bahan kosmetika. Namun, apakah paraben itu berbahaya? Paraben adalah bahan yang digunakan sebagai pengawet pada produk kosmetik dan farmasi. 

Paraben membantu mencegah timbulnya jamur dan bakteri dan menjaga kualitas produk. Dirangkum dari laman BEMF Farmasi Universitas Sanata Dharma, dalam istilah kimia, paraben adalah ester dari p-hydroxybenzoic acid

Selain itu, penggunaan paraben dalam kosmetik sebagai bahan pengawet diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika yang mengatur bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan pembatasan dan persyaratan penggunaan. 


Peraturan BPOM tersebut mengadopsi aturan yang berlaku di ASEAN (ACD/ASEAN Cosmetic Directive) dan di Eropa (EU/European Commission Regulation).

Lantas, apakah paraben berbahaya digunakan dalam produk kosmetika? Serta seperti apa penggunaan paraben berdasarkan BPOM?

Baca Juga: Kenali 8 Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami, Sudah Coba?

Apakah paraben itu berbahaya? 

Penggunaan paraben sebagai bahan pengawet di kosmetik sudah digunakan sejak tahun 1920-an, sebagai alternatif pengganti bahan pengawet lain yang banyak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. 

Penelitian awal pada masa itu memang menunjukkan bahwa paraben merupakan bahan yang non-tosik, cepat dicerna dan dikeluarkan secara sempurna dari tubuh. 

Tetapi kemudian, berkembang informasi dari berbagai penelitian terkait dampak negatif penggunaan paraben secara terus menerus dalam jangka panjang terhadap kesehatan.

Dirangkum dari laman Martha Tilaar Group, hipotesa tentang dampak negatif paraben ini antara lain dihubungkan dengan sifat paraben yang bisa menyerupai hormon estrogen alami. 

Baca Juga: Cobain 4 Rekomendasi Deodorant Antiperspirant Atasi Bau Badan

Estrogen sering dikaitkan dengan gangguan pada kelenjar endokrin yang selanjutnya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker payudara, gangguan fungsi reproduksi pria, dan kanker kulit. 

Namun, dikutip dari Skin Inc, kandungan paraben yang ada di dalam produk kosmetik 100 ribu kali lipat lebih sedikit dibandingkan estradiol, estrogen alami yang diproduksi oleh tubuh. 

Selain itu, American Cancer Society (ACS) telah menyimpulkan berdasarkan penelitiannya, bahwa belum ada penelitian kuat yang mengaitkan penggunaan paraben dalam kosmetik dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Kemudian, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga mulai mempelajari efek paraben. Namun, dikutip dari laman resminya, FDA masih belum menemukan bahaya paraben untuk kesehatan manusia. 

The Cosmetic Ingredient Review (CIR), sebuah organisasi yang meninjau dan menilai keamanan bahan yang digunakan dalam kosmetik secara terbuka, juga menyatakan menggunakan produk yang mengandung paraben tidak berdampak langsung ke sistem reproduksi.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Serum Brightening Merek Lokal yang Ampuh Mencerahkan Wajah Seketika

Jenis paraben yang aman digunakan 

Banyak produk perawatan yang mengandung paraben adalah shampoo, gel cukur, pelumas, farmasi, riasan wajah, losion dan pasta gigi. 

Jenis paraben yang aman digunakan dan paling sering digunakan pada produk kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, and butylparaben

Dalam kemasan produk, paraben (para-hydroxybenzoate) dapat ditulis dengan nama-nama seperti methylparaben, propylparaben, butylparaben, ethylparaben, 4-hydroxy methyl ester benzoic acid, atau methyl 4-hydroxybenzoate.

Dikutip dari laman Skin Inc, paraben juga ditemukan dalam berbagai bahan makanan, buah-buahan, dan sayuran. Beberapa jenis makanan yang mengandung paraben adalah kedelai, wortel, kacang tanah, jagung, stroberi, blueberry, teh hitam, dan teh hijau, dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: 6 Manfaat Pakai Sabun Organik, Bukan Cuma Buat Aroma Terapi Saja lo

Seperti apa penggunaan paraben berdasarkan BPOM?

Di Indonesia, penggunaan paraben dalam produk kosmetik diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. 

Nah, dalam aturan tersebut disebutkan beberapa jenis paraben yang diperbolehkan sebagai bahan pengawet dalam kosmetika. Namun, penggunaannya tetap dibatasi dengan kadar tidak boleh melebihi 0,14% jika digunakan sebagai campuran bahan. 

Selain itu, bahan paraben juga tidak boleh digunakan pada kosmetika non bilas yang diaplikasikan pada area yang tertutup oleh popok (nappy area) bagi anak-anak di bawah usia 3 tahun.  

Nah, jadi paraben adalah zat yang memang aman digunakan sebagai bahan pengawet produk kosmetik namun penggunaannya tetap dibatasi dalam jumlah tertentu agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Demikian ulasan mengenai apa itu paraben, apakah paraben itu berbahaya, dan jenis paraben yang aman digunakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News