KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alila Group dan Grage Group saat ini tengah menyelesaikan proyek apartemen The Izzara yang ditargetkan selesai tahun 2018. Winarti Indrajaya, Executive Director PT Grage Trimitra Usaha mengatakan, proyek tersebut merupakan proyek yang dibangun oleh beberapa pihak yang berasal dari Alila Group maupun Grage Group. "Pemilik Alila Group itu Franky Tjahyadikarta. Lalu Pak Franky join dengan Grage Group membuat PT Grage Trimitra Usaha," ujar Winarti Indrajaya di Jakarta, Selasa (13/2).
Sebagai gambaran, Grage Group sendiri memiliki portofolio proyek - proyek residensial di Cirebon. Adapula beberapa proyek perhotelan di Yogyakarta dan lokasi lain. Sehingga, proyek apartemen ini merupakan proyek pertama yang digarap oleh Grage Group dengan menggandeng Alila Group. Sayangnya, Winarti belum mau menyebut berapa persentase kepemilikan masing - masing grup tersebut. Yang jelas, kata dia, porsi kepemilikan tersebut relatif sama. Saat ini, perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan yang ditargetkan selesai di akhir tahun 2018. Adapun proses Pre Hand Over kepada para konsumen telah dilangsungkan secara parsial, khususnya untuk unit-unit di lantai terbawah, yakni lantai dua sampai lantai enam dari total yang akan dibangun mencapai 25 lantai untuk North Tower dan 28 lantai untuk South Tower. Winarti bilang, pembangunan proyek apartemen itu ditujukan untuk segmen premium baik investor maupun
end user, termasuk di antaranya merupakan kalangan ekspatriat. Sebagai gambaran, Izzara dibangun di dalam kawasan
mixed use seluas 3,5 hektare. Dari luas tersebut, sekitar 20% nya digunakan untuk pembangunan apartemen The Izzara, sementara dimanfaatkan untuk pembuatan taman atau ruang terbuka hijau.
The Izzara memiliki dua tower dengan total 226 unit untuk North Tower dan 297 unit untuk South Tower. Manajemen mengklaim, sejak mulai dipasarkan pada tahun 2015 sampai saat ini, sudah ada 80% unit apartemen terjual. Adapun sejak dipasarkan pertama kali, nilai jual apartemen Izzara per unit berkisar Rp 21 juta per meter persegi. Saat ini, nilai penjualan sudah menginjak di kisaran angka Rp 41 juta per meter persegi. Kawasan
mixed use tersebut rencananya juga akan dibangun gedung perkantoran yang ditargetkan selesai pada tahun 2019. Saat ini sudah sekitar 30% pra komitmen untuk gedung perkantoran dari total 66.000 meter persegi yang akan dibangun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto