Apartemen mewah milik Sea Sentosa laris-manis



JAKARTA. Pengembang properti Bahama Group berhasil menjual 42 unit apartemen mewah Sea Sentosa di Bali pada awal September dari total 75 unit yang mereka pasarkan. Menariknya, mayoritas pembelinya adalah warga asing. Targetnya, kawasan Sea Sentosa akan beroperasi penuh pada Agustus 2013.

Proyek ini adalah hasil kerjasama Bahama Group dengan perusahaan properti asal Hong Kong Sentosa Worldwide. Investasi untuk membangun proyek yang berdiri di atas 2,8 hektare (ha) itu mencapai US$ 70 juta.

Proyek yang berdiri di kawasan Canggu, Bali ini terdiri atas apartemen, hotel bergaya resor yang dilengkapi dengan rest area, restoran dan Sentosa Beach Club.


"Pembeli apartemen berasal dari Eropa seperti dari Prancis dan Spanyol. Lalu dari Australia dan juga dari Indonesia," jelas Ian Duffell, Chief Executive Officer (CEO) Sentosa Worldwide Resorts, Senin (17/9). Mereka membeli dengan berbagai cara, sesuai aturan berlaku.

Duffel bilang, permintaan unit-unit apartemen di kawasan itu cukup tinggi. Padahal, harga yang dibanderol berkisar US$ 600.000 hingga US$ 3 juta atau sekitar Rp 6 miliar hingga Rp 30 miliar. "Mereka membeli untuk investasi. Tipe penthouse yang seharga US$ 3 juta, tingkat pengembalian investasinya sekitar 6% per tahun," ungkap dia.

Pendiria Sentosa Worldwide Saxon Looker menjelaskan, pihaknya telah menjual 42 unit apartemen mewah di Sea Sentosa, di mana enam di antaranya adalah penthouse Dia menjelaskan, tidak semua unit apartemen akan dijual. Sebanyak 15 unit bakal dipegang untuk disewakan. "Kami optimistis, sisanya bakal diserap pasar," ujar dia.

Sebenarnya sejak tahun 2006, Sentosa Worldwide telah mengoperasikan proyek properti di Seminyak, Bali dengan nama Sentosa Private Villas and Spa. Di sana Sentosa menjual 45 unit vila yang menyasar segmen kelas atas.

Sementara itu, partner Sentosa Worldwide, yakni Bahama Group juga tercatat sebagai pengembang Botani Square, Bogor, Menara Kebon Jeruk, Menara Cawang, Menteng Square.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri