KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia menyatakan aktifitas ship to ship (STS) transfer terkait bongkar muat batubara di pelabuhan Muara Berau, Kecamatan Muara Badak, Kab. Kutai Kartanegara kembali terhenti dikarenakan adanya unjuk rasa dari kelompok nelayan yang mengatasnamakan Rukun Nelayan Muara Badak sejak tanggal 13 Mei 2018 pukul 10.20 WITA sampai hari ini. Aksi unjuk rasa tersebut telah menyebabkan sekitar 28 vessel batubara di pelabuhan Muara Berau menghentikan aktifitas pemuatan (loading) batubara. Aksi unjuk rasa yg menghalangi aktifitas bongkar muat batubara tersebut telah berlangsung selama beberapa hari dan belum ada tindakan nyata dari aparat pemerintah untuk menghentikan unjuk rasa tersebut. Kelompok nelayan yang berdemonstrasi tersebut menuntut adanya kompensasi dari perusahaan pertambangan batubara terkait kerugian yang kelompok nelayan tersebut alami karena adanya aktifitas bongkar muat batubara yang dilakukan oleh kapal-kapal berukuran besar di Muara Berau yang mengganggu aktivitas pencaharian mereka.
APBI: Ada 28 vessel batubara di pelabuhan Muara Berau tak bisa bongkar muat
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia menyatakan aktifitas ship to ship (STS) transfer terkait bongkar muat batubara di pelabuhan Muara Berau, Kecamatan Muara Badak, Kab. Kutai Kartanegara kembali terhenti dikarenakan adanya unjuk rasa dari kelompok nelayan yang mengatasnamakan Rukun Nelayan Muara Badak sejak tanggal 13 Mei 2018 pukul 10.20 WITA sampai hari ini. Aksi unjuk rasa tersebut telah menyebabkan sekitar 28 vessel batubara di pelabuhan Muara Berau menghentikan aktifitas pemuatan (loading) batubara. Aksi unjuk rasa yg menghalangi aktifitas bongkar muat batubara tersebut telah berlangsung selama beberapa hari dan belum ada tindakan nyata dari aparat pemerintah untuk menghentikan unjuk rasa tersebut. Kelompok nelayan yang berdemonstrasi tersebut menuntut adanya kompensasi dari perusahaan pertambangan batubara terkait kerugian yang kelompok nelayan tersebut alami karena adanya aktifitas bongkar muat batubara yang dilakukan oleh kapal-kapal berukuran besar di Muara Berau yang mengganggu aktivitas pencaharian mereka.