KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan bahwa revisi formula Harga Batubara Acuan (HBA) sangat mendesak. Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadi mengatakan, sejak Oktober 2021 disparitas HBA dengan harga jual aktual ekspor sudah semakin melebar. “Revisi sangat urgen agar HBA/HPB bisa mewakili harga pasar. Kondisi ini menyulitkan perusahaan karena membayar kewajiban royalti jauh lebih tinggi, apalagi kenaikan tarif royalti batubara sudah diterapkan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/1). Adapun revisi HBA ini juga dirasa penting sebelum melaksanakan Badan Layanan Umum (BLU) Batubara. Hendra mengatakan, revisi HBA untuk menjamin mekanisme BLU yang adil bagi pelaku usaha tentu agar tarif yang dikenakan mendekati harga jual aktual.
APBI: Disparitas HBA dengan Harga Jual Aktual Ekspor Sudah Semakin Melebar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan bahwa revisi formula Harga Batubara Acuan (HBA) sangat mendesak. Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadi mengatakan, sejak Oktober 2021 disparitas HBA dengan harga jual aktual ekspor sudah semakin melebar. “Revisi sangat urgen agar HBA/HPB bisa mewakili harga pasar. Kondisi ini menyulitkan perusahaan karena membayar kewajiban royalti jauh lebih tinggi, apalagi kenaikan tarif royalti batubara sudah diterapkan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (9/1). Adapun revisi HBA ini juga dirasa penting sebelum melaksanakan Badan Layanan Umum (BLU) Batubara. Hendra mengatakan, revisi HBA untuk menjamin mekanisme BLU yang adil bagi pelaku usaha tentu agar tarif yang dikenakan mendekati harga jual aktual.